Pemerintah Diminta Fokus di Industri Pertanian Mulai 2011
Reporter
Editor
Kamis, 26 Agustus 2010 18:28 WIB
Petani memanen padi di Rancanumpang, Kecamatan Gede Bage, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/4). Pemprov Jabar akan menyalurkan bantuan bagi 786 desa di bidang pertanian, budidaya, dan pengolahan, untuk tingkatkan ketahan pangan. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Jakarta -Ketua PAT Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Adi Putra Tahir meminta agar pada 2011 pemerintah fokus pada industri pertanian termasuk makanan. "Karena kita punya potensi. Tapi sekarang baru menjadi rancangan APBN," katanya hari ini (26/8).
Adi menyampaikan hal ini menanggapi peningkatan impor produk makanan dan minuman selama bulan puasa dan menjelang lebaran. Impor makanan seperti biskuit dan makanan ringan lain diberitakan meningkat pesat sampai 1.000 persen selama bulan ini.
Namun Adi menilai hal ini wajar saja karena biaya yang dibutuhkan untuk produksi di dalam negeri lebih mahal sehingga banyak yang memilih untuk melakukan impor. Apalagi tidak ada program penguatan daya saing yang dilakukan oleh pemerintah, justru pelemahan dengan kenaikan tarif dasar listrik.
"Seharusnya dihidupkan industrinya supaya orang tidak perlu impor," katanya. Ia juga menilai pemerintah masih lemah dalam pengawasan barang impor. Sampai saat ini lonjakan ekspor Indonesia masih sebatas bahan mentah dan tetap mengimpor kembali produk jadi, sehingga tidak ada nilai tambah yang dinikmati di dalam negeri.
Adi menilai pemerintah memang perlu memiliki skema proteksi pasar domestik dan membuat langkah-langkah untuk membatasi impor. Tapi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri juga harus ada. Sayangnya justru kemampuan itu belum ada. . Hal ini ditambah dengan suasana di dalam negeri yang tidak kondusif untuk investasi.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
8 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.