Batik Kudus Kebanjiran Order  

Reporter

Editor

Minggu, 8 Agustus 2010 13:09 WIB

Batik tulis. TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO Interaktif, Kudus - Menjelang Lebaran ini, para perajin batik di Kudus kebanjiran order.. “Untuk pesanan batik, saya sampai menunda jadinya pesanan. Dulu paling cepat satu minggu, sekarang bisa mundur dua hingga tiga minggu,” kata Ummu Asiyati, 47, perajin batik tulis Alfa, Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Minggu (8/9).

Menurut Ummu Asiyati, corak yang paling banyak dipesan adalah kawung kretek, ornamen gula tumbu, dan parijoto. Pemesannya datang dari Kudus dan sekitarnya maupun luar kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Semarang dan Irian Jaya. “Saya sampai tidak punya stok,” kata Fathurahman, suami Ummu Asiyati.

Dengan tenaga kerja 30 orang, kata Fathurahman, dia baru mampu produksi 500 potong per bulannya. “Mencari pembatik di sini susah,” jelasnya. Di tempat Alfa Batik, selama tiga hari ia baru selesai melatih 20 orang calon pembatik dengan pelatih asal Pekalongan, Muhtadin. “Biayanya dibantu Dinas Perindustrian…,” kata Farhurahman.

Alfa Batik sudah menjadi langganan pesanan puluhan potong pesanan batik tulis warna alami dari Djarum. Motif yang dipesan antara lainnya, menara kombinasi bunga, kombinasi tembakau dan cengkih, rama kembang dan parijoto. “Satu potongnya Rp 400 ribu,” ucap Ummu Asiyati.

Sudah sekitar dua tahun Ummu Asiyati memproduksi batik tulis. Ia yang sebelumnya puluhan tahun menekuni kerajinan bordir ini, punya alasan harus mengalihkan secara bertahap usaha bordirnya ke batik. Pertama, kata Asiyati, sulitnya memadukan warna baju bordir dengan warna kain batik dari para pemesannya. “Waktu itu, saya bekerjasama dengan perajin batik Pekalongan,” ujar Asiyati.

Kini, kata Fatchurahman, sudah memiliki 60 motif batik hasil desainnya sendiri. Di antaranya motif rumah kembar raja rokok Niti Semito, rumah gebyopk Kudus, Menara Kudus, Tembakau, cengkih dan mesin linting rokok, kapal kandas, jenang Kudus, Lentok Tanjung dan Rama Kembang. “Semua motif itu sudah saya ajukan ke Direktorat HAKI Kementerian Hukum dan HAM,” jelas Fatchurahman.

Harga untuk batik tulis berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 5 juta per potong. Sedangkan batik kombinasi cap Rp 90 ribu- Rp 120 ribu per potongnya. keuntungan batik sangat menjanjikan. “Untuk batik tulis bisa 50 persen sedangkan batik cap berkisar 25 persen,” ucap Asiyati.

Prospek batik Kudus ke depan, kata Asiyati, sangat bagus. “Soalnya kaya dengan corak atau motif,” ujarnya. Ia menjamin, pasar batik Kudus tidak akan terpengaruh adanya pasar bebas ASEAN- Cina. Apalagi, kata Asiyati, pewarnaan alami sudah berhasil dan dikembangkan. Forum Komunikasi Batik Warna Alami, tempat bernaungnya para pembatik mengotak-atik warna.

Kondisi itu dibenarkan pula oleh Yuli Astuti, perajin batik Muria Batik Kudus. “Trend pasar Batik Kudus sudah mulai meluas. Tidak khawatir dibukanya perdagangan bebas AEAN-Cina,” ujar Yuli Astuti. Pertandanya, kata Yuli Astuti, ketika awal Agustus lalu ikut ajang Legian Beach Festival ke 4 di Kuta, Bali, peminat batik cukup tinggi. “Terutama pada batik tulis koleksi klasik,” kata Yul;I Astuti.


Momentum itu, juga dimanfaatkan Yuli berdemostrasi membatik, sehingga hanya turis asing yang tertarik ikut berlatih dan membelinya. (bandelan amarudin.


Bandelan Amaruddin

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

7 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

9 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

12 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

37 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

39 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

56 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya