Produksi Ikan dan Rumput Laut di NTT Menurun Drastis  

Reporter

Editor

Minggu, 8 Agustus 2010 12:29 WIB

TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO Interaktif, KUPANG - Produksi ikan dan rumput laut sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penurunan yang cukup drastis, akibat pencemaran minyak yang bersumber dari ladang minyak Montara yang meledak 21 Agustus 2009 lalu.

Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Ferdi Tanoni menjelaskan, penurunan produksi ikan dan rumput laut terjadi di Kabupaten Flores Timur, Timor Tengah Utara (TTU), Sabu Raijua, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). "Penurunannya cukup drastis,” katanya, Minggu (8/8).

Ferdi Tanoni memaparkan laporan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Flores Timur, Martinus Paron Belelen. Produksi ikan tangkap jenis pelagis di daerah itu, seperti ikan tuna, cakalang, tongkol, kembung, selar, julung-julung, ikan terbang, dan tembang pada tahun 2009 hanya mencapai 4.658.332,38 kilogram. Padahal tahun sebelumnya mencapai 11.745.499,08 kilogram.

Di perairan TTU, seperti dilaporkan Sekretaris Dinas Kautan dan Perikanan Alfonsus Ukat, hingga Juni 2010 hanya mencapai 147,31 ton, sedang pada 2009 mencapai 589,25 ton. Adapun tahun 2008 sebanyak mencapai 637,67 ton.

Di Kabupaten Sabu Raijua, kata pemerhati Laut Timor ini, para nelayan serta petani rumput laut juga terkena dampak pencemaran. Akibatnya, produksi rumput laut basah yang mencapai 4.600.000 kilogram pada tahun 2008 dan 3.960.000 kilogramm pada 2009, pada periode Januari sampai Juni 2010 baru mencapai 1.320.000 kilogram. Di wilayah pantai TTS, produksi ikan laut saat ini hanya 1.063 ton. Pada tahun 2008 mencapai 18.541 ton, dan tahun 2009 hanya 7.020 ton. pada 2009.

Ferdi Tanoni, aktivis LSM yang gencar mempermasalahkan pencemaran Laut Timor itu meyakini penurunan produksi potensi kelautan di sejumlah daerah di NTT akibat pencemaran yang ditimbulkan oleh meledaknya ladang minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor. ”Terjadi perubahan jalur migrasi ikan secara besar-besaran di wilayah perairan NTT, karena habitatnya tercemar,” tuturnya. YOHANES SEO.

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

15 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

45 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

45 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

45 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

46 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

46 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

59 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya