PLN Berpotensi Rugi Rp 500 Miliar
Senin, 19 Juli 2010 12:07 WIB
TEMPO/ KINK KUSUMA REIN
TEMPO Interaktif , Jakarta -PT PLN (Persero) berpotensi kehilangan pendapatan Rp 500 miliar akibat keputusan pemerintah menentukan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) industri maksimal 18 persen.
"Kebijaksanaan pemerintah akan mengurangi pendapatan PLN Rp 500 miliar," ujar Direktur Utama PLN Dahlan Iskan sebelum menghadiri rapat kerja pemerintah dan PLN dengan Komisi Energi dan Lingkungan DPR hari ini.
Kekurangan pendapatan PLN, kata Dahlan, nantinya dapat ditutup dengan terus meningkatkan efisiensi di perusahaan setrum pelat merah tersebut. "Kekurangan itu bisa kami dapat dari efisiensi yang kami lakukan," katanya. Dahlan mengatakan, perbedaan penghitungan tarif listrik antara pemerintah dengan pengusaha yang terjadi beberapa waktu lalu dinilainya sebagai hal yang wajar. Sebab, pemerintah dan pengusaha masing-masing menghitung sendiri. "Keputusan pemerintah kemarin sudah bagus bahwa kenaikan tertinggi untuk industri hanya 18 persen," kata Dahlan. MAHARDIKA SATRIA HADI
PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik
27 hari lalu
PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik
Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.
Baca Selengkapnya
Tarif Tak Naik, PLN Jamin Pasokan Listrik
53 hari lalu
Tarif Tak Naik, PLN Jamin Pasokan Listrik
Corporate Secretary PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Mamit Setiawan memastikan bahwa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik hingga Juni 2024.
Baca Selengkapnya
BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan
53 hari lalu
BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan
Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.
Baca Selengkapnya
Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar
55 hari lalu
Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar
Presiden Jokowi juga telah memberikan restu kepada Bahlil sejak Juli tahun lalu.
Baca Selengkapnya
Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya
13 Januari 2024
Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya
Viral video warga diminta PLN bayar Rp 11 juta karena minta tiang listrik di tanahnya dipindah. Sebenarnya bagaimana aturannya?
Baca Selengkapnya
Tarif Listrik untuk 13 Golongan Pelanggan Nonsubsidi Tak Naik hingga Maret 2024
27 Desember 2023
Tarif Listrik untuk 13 Golongan Pelanggan Nonsubsidi Tak Naik hingga Maret 2024
Kementerian ESDM memutuskan tarif listrik hingga triwulan I tahun 2024 bagi 13 golongan pelanggan nonsubsidi tidak berubah.
Baca Selengkapnya
Sambut Tahun Baru, PLN Gebyar Promo Tambah Daya Hingga 5.500 VA Hanya Rp 271 Ribu
26 Desember 2023
Sambut Tahun Baru, PLN Gebyar Promo Tambah Daya Hingga 5.500 VA Hanya Rp 271 Ribu
PLN memberikan promo tambah daya Rp 271 ribu untuk semua golongan tarif listrik hingga daya 5.500 VA.
Baca Selengkapnya
PLN Beri Diskon untuk Pemasangan Home Charging Mobil Listrik
21 November 2023
PLN Beri Diskon untuk Pemasangan Home Charging Mobil Listrik
PT PLN (Persero) mengklaim memberikan kemudahan bagi para pemilik kendaraan listrik dalam melakukan pemasangan home charging.
Baca Selengkapnya
Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya
5 November 2023
Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya
Berikut ciri-ciri petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) palsu, hati-hati jangan sampai tertipu.
Baca Selengkapnya
Terkini: Harga Cabai Tembus Rp 101.900, Pernyataan Nyeleneh Bahlil Lahadalia Inisiator Jokowi 3 Periode
30 Oktober 2023
Terkini: Harga Cabai Tembus Rp 101.900, Pernyataan Nyeleneh Bahlil Lahadalia Inisiator Jokowi 3 Periode
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman merespons soal harga cabai yang kini tengah meroket.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
1 jam lalu
2 jam lalu
3 jam lalu
3 jam lalu
5 jam lalu
6 jam lalu
7 jam lalu
14 jam lalu
16 jam lalu
18 jam lalu