Bunga Bank Tidak Turun Karena Kepemilikan Asing

Reporter

Editor

Kamis, 25 Maret 2010 12:57 WIB

Bank CIMB Niaga cabang Graha Niaga, Jakarta, Kamis (30/04). RUPST PT Bank CIMB Niaga Tbk. mengumumkan laba bersih selama tahun 2008 adalah Rp 678,2 milliar dimana 45 persen nya akan dibagikan sebagai dividen final untuk para pemegang saham. TEMPO/Nic
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kalangan pengusaha menuding kepemilikan asing di perbankan nasional membuat bunga kredit tidak kunjung turun. Demikian disampaikan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Erwin Aksa dalam siaran pers, Kamis (25/3).

Data HIPMI memprediksi penguasaan asing atas kapasitas dan aset perbankan nasional mendekati 55 persen. Hingga pertengahan 2008, komposisi asing di perbankan nasional sebesar 47,02 persen dengan penguasaan aset Rp 960 triliun.

"Penetrasi berlangsung cepat sebab beberapa kebijakan Bank Indonesia, seperti single presence policy, tidak efektif mendorong pertumbuhan dan kepemilikan investor lokal," ujar Erwin. Dia menilai longgarnya kebijakan membuat asing bisa menerobos pasar hingga desa.

Dominannya pemilik asing membuat bunga kredit sulit turun. Padahal komponen biaya sudah turun, seiring rendahnya inflasi. Saat ini bunga bank masih di atas 10 persen, bahkan bunga kredit konsumsi dan UMKM di kisaran 16 persen. "Faktor ini membuat pelaku UMKM dan pengusaha berpikir panjang meminta pinjaman," katanya.

Wakil Ketua HIPMI Silmy Karim menyoroti komitmen 14 bank untuk menurunkan bunga kredit. Kesepakatan yang dicapai tahun silam itu ia nilai melempem. “Sebab asing menguasai mekanisme pasar perbankan nasional,” katanya.

Maraknya kepemilikan asing tidak lepas dari longgarnya kebijakan kepemilikan asing. Adapun di beberapa negera kepemilikan asing sudah dibatasi. Kelonggaran itu ditambah tidak berlakunya asas timbal balik. Misalnya sulit bagi bank nasional memiliki anjungan tunai di luar negeri. "Sedangkan bank asing boleh buka sampai ke kampung-kampung," ujar Silmy.

REZA MAULANA

Berita terkait

NPL ke Level 1,36 Persen, Berikut Strategi Bank Mandiri

27 November 2023

NPL ke Level 1,36 Persen, Berikut Strategi Bank Mandiri

Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Ahmad Siddik Badruddin, memprediksi kualitas kredit terjaga hingga akhir 2023 dan stabil pada 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

LPS: Awal 2023, Kinerja Perbankan Stabil dan Likuiditas Memadai

28 Februari 2023

LPS: Awal 2023, Kinerja Perbankan Stabil dan Likuiditas Memadai

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut kinerja perbankan tetap stabil di awal 2023.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan Dua Peraturan Baru, Aturan Perbankan dan Perusahaan Pialang Asuransi

11 Januari 2023

OJK Terbitkan Dua Peraturan Baru, Aturan Perbankan dan Perusahaan Pialang Asuransi

OJK menerbitkan dua peraturan baru tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pialang Asuransi.

Baca Selengkapnya

OJK Rilis Aturan Baru Batas Maksimum Kredit BPR dan BPRS, Berapa ?

9 Desember 2022

OJK Rilis Aturan Baru Batas Maksimum Kredit BPR dan BPRS, Berapa ?

OJK menerbitkan aturan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit BPR dan BPR Syariah

Baca Selengkapnya

Puluhan Bank Terancam Downgrade Jadi BPR, Mengenal Istilah Kurang Modal di Perbankan

13 September 2022

Puluhan Bank Terancam Downgrade Jadi BPR, Mengenal Istilah Kurang Modal di Perbankan

Terhitung maksimal hingga Desember 2022 mendatang, puluhan bank terancam mengalami downgrade jadi BPR tersebab aturan dari OJK. Apa itu kurang modal?

Baca Selengkapnya

Downgrade 24 Bank Jadi BPR karena Kurang Modal, OJK: Belum Final, Masih Dibicarakan

6 September 2022

Downgrade 24 Bank Jadi BPR karena Kurang Modal, OJK: Belum Final, Masih Dibicarakan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan ketentuan pemenuhan modal Rp3 triliun tidak akan berubah.

Baca Selengkapnya

Sebut Digitalisasi Sejak 2015, Perbanas: Kecepatan Adopsi Meledak karena Pandemi

14 Februari 2022

Sebut Digitalisasi Sejak 2015, Perbanas: Kecepatan Adopsi Meledak karena Pandemi

Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pandemi COVID-19 membawa dampak terhadap meledaknya kecepatan adopsi teknologi digital

Baca Selengkapnya

Pemerintah Meminta DPR Setujui Perpu Akses Keuangan  

18 Juli 2017

Pemerintah Meminta DPR Setujui Perpu Akses Keuangan  

Persetujuan Perpu Akses Informasi diperlukan untuk memenuhi
persyaratan penerapan automatic exchange of information (AEoI) pada September 2018.

Baca Selengkapnya

Transfer Antar Bank Semakin Murah dengan National Payment Gateway

7 Juli 2017

Transfer Antar Bank Semakin Murah dengan National Payment Gateway

Dalam National Payment Gateway, biaya transaksi tarik tunai maupun transfer antar
bank ke depan dapat lebih rendah daripada saat ini.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Sri Mulyani Intip Rekening Bank Bikin Resah Pengusaha

7 Juni 2017

Kebijakan Sri Mulyani Intip Rekening Bank Bikin Resah Pengusaha

Asosiasi pengusaha UKM khawatir dengan kebijakan Sri Mulyani mengintip rekening bank Rp 200 juta.

Baca Selengkapnya