ICP Hampir Mustahil Dekati US$ 100 Per Barel  

Reporter

Editor

Kamis, 11 Maret 2010 17:55 WIB

Tempo/Ayu Ambong
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sepanjang tahun ini tak akan mencapai level US$ 100 per barel. Ia memperkirakan ICP hanya akan naik turun di kisaran US$ 60-80 per barel.

Dia mengatakan, proyeksi itu berdasarkan tren fluktuasi harga minyak mentah dunia selama beberapa tahun terakhir. Biasanya, kata dia, pasca lonjakan tinggi harga minyak akan kembali ke level sebelum lonjakan itu terjadi.

Yudhi mengingatkan, lonjakan harga minyak tertinggi terjadi ketika resesi 2008. Harga minyak saat itu mencapai lebih dari US$ 147 per barel akibat jebloknya pasar modal sehingga mendorong spekulan beralih ke pasar komoditas.

"Sekarang keadaannya berbalik, capital market naik, spekulator yang tadinya bermain di pasar komoditas akan beralih lagi," kata Yudhi seusai mengikuti pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan para ekonom di kantor Kementrian Keuangan, Kamis (11/3). Artinya, lanjutnya, faktor pendorong harga minyak ke atas menjadi berkurang.

Disinggung soal ancaman lonjakan harga minyak terhadap ketahanan anggaran 2010, Yudhi mengatakan, berdasarkan perhitungan pemerintah setiap kenaikan ICP sebesar US$ 1 per barel masih akan berdampak sama terhadap penerimaan maupun belanja negara.

Meski demikian, seharusnya pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat yang akan membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010 tetap mewaspadai berbagai potensi pembengkakan defisit.

Jika ICP benar-benar tak terkendali, kata dia, seharusnya beberapa alokasi anggaran bisa ditangguhkan terlebih dahulu untuk mencegah pembengkakkan defisit yang lebih tinggi.

Dia mencontohkan anggaran pendidikan. Purbaya mengingatkan, selain subsidi, kenaikan defisit dalam RAPBNP juga disebabkan upaya pemerintah untuk memenuhi ketentuan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total belanja negara. "Saya pikir Dewan bisa dirayu agar anggaran pendidikan jangan naik dulu, mungkin bisa (ditunda) tahun depan atau cara lainnya," ujarnya.

Menurut dia, sebagai ekonom, sukar berharap anggaran pendidikan nasional bisa merealisasikan secara efisien alokasi anggaran hanya dalam beberapa bulan pasca penetapan RAPBNP.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

15 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

16 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

17 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

17 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya