Jatah Beras Miskin Dinaikkan Jadi 15 Kilogram  

Reporter

Editor

Rabu, 3 Maret 2010 11:22 WIB

TEMPO/Arie Basuki
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah bakal menaikkan jatah penyaluran beras untuk rakyat miskin. Jika pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2010 jatah raskin untuk setiap rumah tangga sasaran dipatok 13 kilogram per bulan, pada anggaran perubahan mendatang pemerintah mengusulkan ditambah menjadi 15 kilogram per bulan atau kembali ke pola penyaluran tahun lalu.

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Sutarto Alimoeso, mengatakan tambahan jatah diberikan karena konsumsi beras masyarakat tetap meningkat meski rumah tangga sasaran turun menjadi 17,5 juta kepala keluarga dari tahun lalu 18,5 kepala keluarga.

Dampaknya, anggaran untuk raskin dinaikkan sekitar Rp 2,5 triliun dari alokasi APBN 2010 sekitar Rp 11 triliun. “Ini akan menunggu persetujuan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat,” katanya usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (3/3).

Kabar ini relevan dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenai rencana pemerintah menambah alokasi subsidi dalam APBN Perubahan 2010. Dari rencana tambahan subsidi Rp 44 triliun, sebesar Rp 2,8 triliun diberikan untuk subsidi pangan.

Tahun lalu, pemerintah sebenarnya berniat tetap memberikan jatah raskin 15 kilogram per bulan kepada setiap rumah tangga sasaran. Harganya diusulkan tetap Rp 1.600 per kilogram. Namun, akibat keterbatasan anggaran, skema itu diperkirakan hanya mencukupi untuk penyaluran raskin selama 9 bulan atau hanya sampai September 2010.

Akhirnya APBN 2010 menyepakati jatah yang dibagikan hanya 13 kilogram per rumah tangga sasaran dengan harga Rp 1.600 per kilogram. Dengan skema ini penyaluran raskin tetap bisa dilakukan selama 12 bulan.

Saat ini penyaluran raskin mencapai 399 ribu ton dari target penyaluran hingga akhir bulan ini sebesar 706 ribu ton. Adapun stok Bulog untuk raskin masih mencukupi untuk lima bulan mendatang. Jika dikalikan stok per bulan 230 ribu ton, maka total stok raskin di Bulog masih 1,15 juta ton. Stok ini belum menghitung cadangan beras pemerintah 500 ribu ton.

Meski demikian, dia mengakui masih ada permasalahan dalam penyaluran easkin. Selain masih ada beberapa tunggakan pembayaran, beberapa pemerintah daerah yang belum menetapkan peraturan daerah untuk realisasi penyaluran. “Kami harap pemerintah daerah segera merealisasikannya,” ujarnya.

Menurut dia, hampir seluruh daerah di Pulau Jawa sudah menyerap lebih dari 50 persen jatah raskin tahun ini. Bahkan serapan Provinsi Bali, sudah mencapai 90 persen. Sedangkan beberapa daerah seperti Maluku dan Bengkulu memiliki serapan yang masih rendah.

AGOENG WIJAYA | PINGIT ARIA MUTIARA

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

6 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

8 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

10 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

24 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

25 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

26 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

27 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya