Ekonom Citigroup Ingatkan Lonjakan Harga Bahan Mentah
Senin, 1 Februari 2010 21:06 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala ekonom dan keuangan Citigroup Johanna Chua meminta pemerintah mewasadai inflasi akibat terus merangkaknya harga bahan makanan mentah. "Terbatasnya persediaan gula menjadi perhatian di samping beras yang naik 12,36 persen dua pekan pertama tahun baru," katanya dalam siaran pers, Senin (1/2).
Jika inflasi Januari kalem, angka 6,5 persen bisa dilanjutkan pada Februari. Namun ternyata inflasi bergerak lebih tinggi seiring penguatan ekonomi. "Seiring penyesuaian risiko harga, kami prediksi BI akan mulai menaikkan BI Rate pertengahan tahun ini," kata Johanna yang memperkirakan kenaikan total 0,75 persen hingga akhir tahun.
Di sisi ekspor, Indonesia terus tumbuh. Ekspor Desember tahun lalu naik 18,9 persen dari tahun ke tahun. Terus naik dari 11,3 persen pada November dan 13,5 persen pada Oktober. "Ekspansi menunjukkan peningkatan permintaan di negara tujuan ekspor non minyak dan gas Indonesia," katanya.
Ia pun memperkirakan, minimnya permintaan tahun lalu dan meningkatnya harga minyak dunia, membuat ekspor minyak dan gas bisa mencapai pertumbuhan dobel digit tahun ke tahun.
REZA MAULANA
Jika inflasi Januari kalem, angka 6,5 persen bisa dilanjutkan pada Februari. Namun ternyata inflasi bergerak lebih tinggi seiring penguatan ekonomi. "Seiring penyesuaian risiko harga, kami prediksi BI akan mulai menaikkan BI Rate pertengahan tahun ini," kata Johanna yang memperkirakan kenaikan total 0,75 persen hingga akhir tahun.
Di sisi ekspor, Indonesia terus tumbuh. Ekspor Desember tahun lalu naik 18,9 persen dari tahun ke tahun. Terus naik dari 11,3 persen pada November dan 13,5 persen pada Oktober. "Ekspansi menunjukkan peningkatan permintaan di negara tujuan ekspor non minyak dan gas Indonesia," katanya.
Ia pun memperkirakan, minimnya permintaan tahun lalu dan meningkatnya harga minyak dunia, membuat ekspor minyak dan gas bisa mencapai pertumbuhan dobel digit tahun ke tahun.
REZA MAULANA
