TEMPO Interaktif, Palembang - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Sumatera Selatan mengatakan pihaknya masih menunggu kedatangan kapal pengangkut gula impor jatah daerah itu sebanyak 5.000 ton. Kapal pengangkut diperkirakan tiba di Sumatera Selatan Januari ini.
Menurut Eppi Mirza, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, selain mendapat jatah 5.000 ton, Sumatera Selatan juga memperoleh tambahan sekitar 10.000 ribu ton dari PT Perkebunan Nusantara XI. “Dengan gula impor ini semoga saja harga bisa ditekan sampai Rp 10.000 ribu per kilonya,” ujar Eppi. Harga gula di pasaran sudah Rp 12 ribu per kilogram.
Eppi menambahkan, harga gula naik karena pasokan gula dunia tahun lalu menurun, dan hanya memenuhi sekitar 70 persen kebutuhan dunia. Sumatera Selatan sendiri memiliki Pabrik Gula Cinta Manis yang memproduksi sekitar 50 ribu ton gula setiap musim giling.
Namun, produksi gula dari Cinta Manis itu pun tidak semua dijual seluruhnya ke Sumatera Selatan, tapi juga dijual ke Lampung, dan Bangka Belitung. “Paling yang dijual ke Sumatera Selatan sekitar 30 ribu ton saja,” ujarnya.
Padahal kebutuhan gula di Sumatera Selatan mencapai 120 ribu ton. Maka untuk memenuhi kekurangan kebutuhan gula di Sumatera Selatan yang mencapai 90 ribu ton, pihaknya mendatangkan gula-gula dari daerah lain.
Evan, 20 tahun, mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Palembang mengeluhkan harga gula yang sudah cukup tinggi hingga menembus Rp 12 ribu per kilogram. “Dak tahan kak kalo ngopi pahit terus,” ujar Evan yang doyan minum kopi manis itu.
ARIF ARDIANSYAH
Menurut Eppi Mirza, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, selain mendapat jatah 5.000 ton, Sumatera Selatan juga memperoleh tambahan sekitar 10.000 ribu ton dari PT Perkebunan Nusantara XI. “Dengan gula impor ini semoga saja harga bisa ditekan sampai Rp 10.000 ribu per kilonya,” ujar Eppi. Harga gula di pasaran sudah Rp 12 ribu per kilogram.
Eppi menambahkan, harga gula naik karena pasokan gula dunia tahun lalu menurun, dan hanya memenuhi sekitar 70 persen kebutuhan dunia. Sumatera Selatan sendiri memiliki Pabrik Gula Cinta Manis yang memproduksi sekitar 50 ribu ton gula setiap musim giling.
Namun, produksi gula dari Cinta Manis itu pun tidak semua dijual seluruhnya ke Sumatera Selatan, tapi juga dijual ke Lampung, dan Bangka Belitung. “Paling yang dijual ke Sumatera Selatan sekitar 30 ribu ton saja,” ujarnya.
Padahal kebutuhan gula di Sumatera Selatan mencapai 120 ribu ton. Maka untuk memenuhi kekurangan kebutuhan gula di Sumatera Selatan yang mencapai 90 ribu ton, pihaknya mendatangkan gula-gula dari daerah lain.
Evan, 20 tahun, mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Palembang mengeluhkan harga gula yang sudah cukup tinggi hingga menembus Rp 12 ribu per kilogram. “Dak tahan kak kalo ngopi pahit terus,” ujar Evan yang doyan minum kopi manis itu.
ARIF ARDIANSYAH
