Tahun Depan Perbankan Tak Perlu Naikkan Bunga

Reporter

Editor

Jumat, 4 Desember 2009 19:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pejabat bank sentral menjamin berapapun kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate tahun depan tetap bakal memberikan stimulus bagi penyerapan kredit. Perbankan dinilai tak perlu menaikkan suku bunga kreditnya, meskipun jika bank sentral menaikkan suku bunga acuan.

Demikian dikatakan Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Halim Alamsyah. Dia memperkirakan suku bunga acuan tahun depan tak akan terlalu jauh bergerak dari posisi saat ini sebesar 6,5 persen. Kalaupun meningkat kebijakan itu lebih disebabkan ekspektasi inflasi yang juga meningkat.

“Jadi tidak harus suku bunga kreditnya ikut naik karena sekarang marginnya cukup besar. Kalau perbankan mau mengejar volume tidak harus menaikkan suku bunga,” ucap Halim usai seminar Politik dan Ekonomi Indonesia 2010 di Jakarta, Jumat (4/12).

Untuk target pertumbuhan kredit, Halim menjelaskan Bank Indonesia merevisi target pertumbuhan kredit menjadi hanya 15 persen dari sebelumnya 20 persen. Tapi, target awal pertumbuhan kredit masih berpeluang untuk dicapai tahun depan.

Apalagi basis pertumbuhan kredit tahun ini cukup rendah. “Jadi kalau ingin lompat tidak akan terlalu susah. Saya kira pasti bisa. Kami optimistis, katakanlah 15-20 persen. Itu cukup masuk akal,” ujar Halim.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 jam lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

15 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya