Bank Mutiara Optimistis Bisa Kembalikan Fulus Pemerintah
Kamis, 26 November 2009 19:35 WIB
Bank Mutiara merupakan nama baru Bank Century yang telah mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 6,7 miliar dari Lembaga Penjamin. Dana tersebut kucurkan untuk menambah modal sehingga kecukupan modal bank mencapai jumlah minimum yang disyaratkan Bank Indonesia.
Pada akhir 2008, kecukupan modal Century tercatat minus 22,29 persen. Adapun per 31 Oktober 2009, Bank Mutiara telah memiliki rasio kecukupan modal 10.07 persen.
Total kredit yang telah disalurkan berjumlah Rp 4,46 triliun dengan Rp 900 miliar merupakan kredit baru. Adapun tingkat kredit bermasalah pada Oktober 2009 adalah 6,58 persen dibandingkan akhir 2008 sebesar 10,42 persen.
"Bank Mutiara terus membaik sehingga kami yakin bisa dijual dengan nilai tinggi," kata Maryono. Laba bank per Oktober 2009 berjumlah Rp 231 miliar. Pada Desember 2008 bank telah merugi Rp 7,28 triliun. Maryono memproyeksikan pada akhir 2009 laba mencapai Rp 250 miliar.
Dengan jumlah laba sebesar ini, dia memprediksikan laba minimal bank dalam lima tahun mencapai Rp 1,25 triliun. "Hitungan paling minimum, bank bisa dijual dengan harga 4 kali laba," ucapnya. Apalagi, laba tersebut tidak dibagikan kepada dividen sehingga dapat menambah ekuitas.
Pernyataan tersebut disepakati Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Firdaus Djaelani. "Bisa saja harganya di atas Rp 6,7 triliun, karena makin tinggi ekuitas harganya akan semakin tinggi," ujar Firdaus dalam kesempatan yang sama.
Sesuai undang-undang, 3 tahun setelah diambil alih bank harus dijual dengan harga sesuai suntikan Lembaga Penjamin. Jika dalam 3 tahun bank belum dapat dijual sesuai harga tersebut, maka waktu dapat diperpanjang dalam dua kali satu tahun. Setelah 5 tahun, bank harus dijual meskipun harganya masih dibawah nilai suntikan.
Dana hasil penjualan seluruhnya akan menjadi milik Lembaga Penjamin. "Sebab LPS telah memiliki 99,996 persen saham Bank ini," kata Firdaus. Saat penjualan terjadi, seluruh saham lama akan terdilusi. Perusahaan 100 persen berpindah tangan kepada pemilik baru.
FAMEGA SYAVIRA