Menteri BUMN Sesalkan Antam Tak Jadi Beli Saham Newmont

Reporter

Editor

Kamis, 19 November 2009 11:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Mustafa Abubakar menyesalkan batalnya keikutsertaan PT Aneka Tambang Tbk dalam divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara.

Apalagi, menurut dia, pendanaan perusahaan tambang pelat merah itu sudah sangat siap untuk mengambil porsi pembelian saham mewakili pemerintah pusat.

“Kami, Badan Usaha Milik Negara ingin sekali bisa ikut dalam bisnis inti di situ, tapi tidak juga tercapai. Sayang sekali, padaha; persediaan dana sudah ada, sebagai pemegang saham,” kata Mustafa sesaat sebelum mengikuti rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis (19/11).

Disinggung soal peluang pembelian saham Newmont oleh perusahaan negara lainnya, Mustafa mengatakan hingga saat ini, hal itu bukan menjadi pilihan alternatif yang akan diambil pemerintah. Status proses divestasi, kata dia, tetap pada keputusan terakhir.

Seperti diberitakan, Aneka Tambang atau Antam resmi mundur dari pembelian 14 persen saham Newmont Nusa Tenggara. "Ini sudah final," ujar Direktur Jenderal Mineral, Batu Bara, dan Panas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Bambang Setiawan kemarin (Rabu, 18/11).

Menurutnya, surat soal pengunduran resmi Antam sudah dikirim ke Newmont dan meninggalkan pilihan, agar pemerintah daerah mengambil 14 persen saham itu.

Pengunduran Antam, kata Bambang, bukan karena kendala pendanaan. "Aneka Tambang siap berapa pun jumlahnya," katanya. Namun, yang menjadi kendala adalah penawaran saham tersebut tidak sesuai dengan strategi bisnis Aneka.

Perusahaan itu menginginkan 50 persen porsi 31 persen divestasi saham Newmont atau minimal 15,5 persen. Sementara pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat, selaku koordinator negosiasi yang ditunjuk oleh pemerintah pusat hanya setuju 37,5 persen dari porsi saham tersebut.

Pemerintah pusat, lanjut Bambang, sebelumnya telah menawarkan tiga pilihan kepada Antam dan pemerintah daerah. Pertama, Antam berdiri sendiri di luar konsorsium membeli 15,5 persen. Kedua, perusahaan ikut dalam konsorsium mendapat 37,5 persen. Ketiga, dia bagian dari konsorsium dan dapat 50 persen.

Bambang mengatakan kedua pihak tidak menemukan kesepakatan. Oleh karena itu, penandatanganan perjanjian jual-beli saham bisa dilakukan dalam akhir minggu ini. "Tidak perlu menunggu sampai 23 November," katanya.

Direktur Utama Antam, Alwin Syah Loebis sebelumnya mengatakan perusahaan tidak jadi membeli saham tersebut. "Kalau tidak sesuai dengan strategi bisnis, kami tidak jadi masuk konsorsium pemerintah daerah," ujarnya.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Kolaborasi MIND ID dan ANTAM Bantu Masyarakat di Pulau Buru

22 Juni 2023

Kolaborasi MIND ID dan ANTAM Bantu Masyarakat di Pulau Buru

BUMN Holding Industri Pertambangan, MIND ID bersama dengan salah satu anggotanya PT ANTAM Tbk, melakukan bakti sosial di Namlea, Kabupaten Buru.

Baca Selengkapnya

Turun Rp 2.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.072.000 per Gram

10 April 2023

Turun Rp 2.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.072.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau emas Antam berada di level Rp 1.072.000 per gram dalam perdagangan hari ini, Senin, 10 April 2023

Baca Selengkapnya

Antam Fokus Pengembangan Logam Mulia Dalam Negeri

7 Februari 2023

Antam Fokus Pengembangan Logam Mulia Dalam Negeri

Antam pun menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi

Baca Selengkapnya

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 1.000 per Gram

9 Januari 2023

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 1.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 1.000 per gram. Harga pembelian kembali emas Antam juga ikut naik.

Baca Selengkapnya

Antam Dukung Upaya Peningkatan Kualitas UMKM di Kolaka

4 November 2022

Antam Dukung Upaya Peningkatan Kualitas UMKM di Kolaka

UKM Center Antam dapat dimanfaatkan dengan maksimal agar pelaku usaha dapat mengembangkan usaha dan mencapai kemandirian ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Stabil Rp 972 Ribu per Gram

21 Agustus 2022

Harga Emas Antam Hari Ini Stabil Rp 972 Ribu per Gram

Dibandingkan dengan pekan lalu, harga emas hari ini lebih rendah.

Baca Selengkapnya