Kalla: Separuh Buruh di Batam Ditargetkan Tinggal di Rusunawa
Jumat, 7 Agustus 2009 19:50 WIB
"Saya kecewa, (buruh yang menempati apartemen) ini baru dicapai sembilan persen," kata Wapres Kalla di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Batam, sebelum bertolak ke Jakarta, Jumat (7/8). Kalla sebelumnya meninjau pembangunan rusunawa di Sekupang I dan Muka Kuning, Kota Batam.
Kalla menyatakan dengan tinggal di rusunawa maka buruh akan lebih nyaman dan dekat dengan tempat kerja. Ia menyatakan sebagian besar buruh yang bekerja di Batam adalah penduduk pendatang. "Mereka itu pendatang, jadi yang paling cocok rusunawa yang dibayar perusahaannya," ucapnya.
Untuk mengakomodasi 50 persen buruh yang ada di Batam, kata Kalla, berarti harus dibangun sekitar 400 lebih menara kembar rusunawa. Untuk mempercepat pembangunannya, Kalla menginstruksikan agar Jamsostek, instansi pemerintah terkait, dan pemerntah daerah harus bekerja keras. Persoalan yang masih membelit, seperti persoalan tanah, diminta untuk segera diselesaikan.
Kepala Dinas Tata Kota, Kota Batam, Gintoyono menyatakan tahun ini 48 menara kembar rumah susun sewa sudah dibangun. Hingga 2014, ditargetkan 100 menara kembar selesai dibangun.
Menurut dia, pembangunan tersebut bisa mengatasi persoalan rumah bermasalah dan ketersediaan tempat tinggal untuk pekerja dan masyarakat berpenghasilan rendah. "Rusunawa juga mendekatkan rumah ke tempat kerjanya, memperpendek jarak, menghemat transportasi, dan mengamankan kepadata jalan raya," kata dia.
Pembangunan menara kembar dilakukan oleh Pemerintah Otorita Batam, Jamsostek, REI, Departemen Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat. Menurut dia, pembangunan satu unit menara kembar menghabiskan dana sekitar Rp 9,6 miliar. Satu unit menara kembar bisa dihuni sampai sepuluh kepala keluarga.
Rusunawa diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan dibawah 2 juta per bulan. Harga sewa tak boleh lebih dari 30 persen upah minimum di Batam yang sebesar Rp 1,050 juta. "Harga sewa masih lebih rendah dari itu," ungkapnya. Untuk lantai bawah Rp 240 ribu per bulan, harga semakin rendah untuk lantai di atasnya. Untuk lantai lima, misalnya, harga sewa hanya Rp 195 ribu per bulan.
GUNANTO E.S. | RUMBADI DALLE