TEMPO Interaktif, Jakarta:Petani menginginkan ekspor beras dilakukan tanpa melibatklan Perusahaan Umum Bulog. "Yang menanam padi kan petani dengan ongkosnya sendiri, jadi yang berhak mengekspor petani atau organisasi petani," ujar Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Rachmat Pambudy kepada <i>Tempo</i>, Rabu (19/11).
Sebelumnya, kegiatan ekspor beras hanya bisa dilakukan melalui Bulog. Tujuannya untuk memastikan keamanan pasokan domestik. Ekspor beras rencananya akan dilakukan tahun depan.
Menurut Rachmat, seharusnya Bulog memberikan asuransi kepada petani dibandingkan mengendalikan ekspor beras. Melalui pemberian asuransi pemerintah akan menanggung biaya jika terjadi lonjakan harga pupuk. Selain itu, petani akan tetap mendapatkan dana jika harga beras atau gabah jatuh. "Jadi jangan berbagi enaknya saja, tapi ruginya juga harus ditanggung bersama," katanya.
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
18 hari lalu
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.