YLKI: Kebijakan Penghematan Listrik PLN Tidak Efektif

Reporter

Editor

Kamis, 21 Agustus 2008 12:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kebijakan penghematan listrik oleh PT PLN (Persero) tidak efektif. Menurut anggota YLKI Tulus Abadi, penghematan listrik di sektor hilir efeknya kecil untuk menekan beban listrik PLN. Penghematan di sisi hilir hanya akan bisa menurunkan sedikit beban listrik. "Krisis listrik akan tetap berlangsung kalau pembenahan hanya di sisi hilir," kata Tulus saat dihubungi Tempo, Kamis (21/8).

Saat ini, PLN berusaha menekan konsumsi listrik dengan kebijakan penghematan listrik melalui Surat Keputusan Bersama lima menteri untuk industri, dengan cara menggeser waktu hari kerja hari dari Senin-Jumat ke Sabtu-Minggu. Pengalihan hari kerja tersebut memanfaatkan cadangan pasokan Iistrik pada Sabtu sekitar 1.000 MW dan Minggu sekitar 2.000 MW.

Hingga saat ini, tercatat baru sekitar 2.600 industri yang berpartisipasi, sehingga penghematan yang diperoleh baru sekitar 180 Mega Watt per hari. Padahal target penghematan dari semua sektor diharapkan 600 MW per hari. Untuk industri yang tidak bisa menggeser waktu kerjanya, atau harus operasi selama 7 hari, PLN meminta untuk menggunakan pembangkit sendiri selama satu hari dalam satu bulan. Penghematan listrik juga diberlakukan untuk sektor bisnis seperti mal, pusat perbelanjaan, dan perhotelan.

Tulus berpendapat, pemerintah dan PLN bersikap tidak adil apabila penghematan listrik hanya menekankan di sisi hilir atau konsumen saja. Dia meminta pemerintah dan PLN bersikap adil dengan melakukan pembenahan di sisi hulu dan hilir."Penghematan itu baik, tapi seharusnya PLN memprioritaskan pembenahan di sektor hulu," katanya. Problem di hulu adalah penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mencapai 70 persen pada pembangkit listrik, padahal harga BBM melonjak seiring harga minyak mentah dunia yang di atas US$ 100 per barel. Padahal, ada sejumlah pembangkit listrik yang bisa menggunakan bahan bakar gas dan batu bara. Namun karena tidak adanya pasokan gas dan batu bara, maka terpaksa menggunakan BBM. "Harusnya, pemerintah turun tangan mengatur ini," kata Tulus.

Nieke Indrietta - Tempo News Room

Berita terkait

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

3 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

5 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

5 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

6 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

6 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

52 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

52 hari lalu

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.

Baca Selengkapnya

Konser Ed Sheeran Pindah dari GBK ke JIS H-2 Minggu, Penggemar Mengadu ke YLKI

17 Februari 2024

Konser Ed Sheeran Pindah dari GBK ke JIS H-2 Minggu, Penggemar Mengadu ke YLKI

Sejumlah pembeli tiket konser Ed Sheeran di Jakarta kecewa dan minta refund ke promotor karena lokasinya tidak sesuai dengan yang dijanjikan di awal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

5 Februari 2024

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tanggapi pernyataan Jokowi dan menyarankan pemerintah batasi kepemilikan kendaraan pribadi.

Baca Selengkapnya