TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin menyatakan penurunan rasio kecukupan modal (CAR) PT. Bank Lippo Tbk. akibat reevaluasi aset dengan cara konservatif adalah wajar. Dari sisi penilaian kesehatan (bank) bagus-bagus saja, kata dia kepada wartawan usai shalat Jumat di Masjid BI Jakarta, Jumat (17/1). Tapi, kata Syahril, terlalu dini untuk membicarakan bank milik keluarga Riady ini masuk pengawasan khusus. Karena Bank Lippo melakukan penilaian kembali asetnya secara konservatif untuk berjaga-jaga. Misalnya perlu tambahan modal, dari sisi pengawasan boleh-boleh saja, ujar dia, tapi masalahnya apakah pemilik modal sepakat. Menjawab adanya dua laporan keuangan Bank Lippo yang berbeda oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), ia mengatakan lembaga ini untuk kembali menilainya. Karena laporan yang disampaikan Bank Lippo merupakan laporan publik. Bank Indonesia juga nanti menilai dan memeriksa dari waktu ke waktu apakah itu benar atau tidak, tambah Syahril. Hanya saja Syahril menegaskan jika dalam laporan itu nantinya ditemukan pelanggaran, seperti manipulasi data, bank sentral tidak segan-segan untuk menindaknya. Tapi, ia mengaku lupa sanksi apa saja yang akan diberikan. Sampai saat ini Bank Indonesia belum katakan apa-apa, berarti belum ditemukan laporan yang salah. Sekiranya ditemukan langsung ditegur bank yang bersangkutan, tandas dia. SS Kurniawan --- TNR