TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan Mulia Nasution mengatakan program reformasi birokrasi di departemennya tidak melulu hanya bicara soal peningkatan kesejahteraan pegawai."Harapan kami program reformasi ini dipahami seutuhnya, tidak sepotong-sepotong. Jadi ini bukan hanya soal remunerasi saja," kata Mulia di Departemen Keuangan, di Jakarta, Selasa. Menurut Mulia, substansi dasar dari program reformasi birokrasi adalah mewujudkan pelayanan yang lebih baik di instansi pengelola keuangan negara ini sesuai dengan harapan masyarakat. "Reformasi supaya tidak ada lagi penyimpangan-penyimpangan," ujarnya.Dalam program reformasi birokrasi, lanjutnya, setiap elemen organisasi ditata, prosedur kerja diperbaiki, ukuran-ukuran keberhasilan kinerja diefektifkan. "Kami ingin tidak ada lagi istilah business as usual," kata dia.Dia menjelaskan, yang dimaksud business as usual adalah berbagai ketidakdisiplinan pegawai departemen. Misalnya, ada yang ngobyek, ada yang datang telat dan sebagainya.Mulia mengatakan, dalam sistem baru yang dibangun itu akan mempertegas lagi mekanisme reward and punishment. "Kami naikkan tunjangannya karena selama ini mereka berkilah, bagaimana kami bekerja serius kalau penghasilannya tidak memadai," ujarnya.Sekarang dan ke depan, dia menegaskan, tidak boleh lagi soal penghasilan dijadikan alasan karena dibandingkan dengan sektor manapun pegawai Departemen Keuangan sudah memperoleh penghasilan yang memadai. "Besarnya tidak mungkin seperti perusahaan asing," kata Mulia. Sehingga, kalau masih ada yang neko-neko akan ditindak lebih tegas.AGUS SUPRIYANTO