TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Akses Tanjung Priok yang telah masuk proyek nasional. Dalam sambutannya, Jokowi mengungkap penyebab lambatnya pengerjaan proyek jalan tol. Ia menyebut proyek tersebut sudah direncanakan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Ada 69 tiang penyangga tol yang salah dalam pengerjaan," kata Jokowi di lokasi tol Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu, 15 April 2017. Masalah itu, kata dia, juga jadi penyebab mundurnya waktu penyelesaian tol.
Baca: Jasa Marga dan CMNP, Operator Tol Akses Tanjung Priok Sementara
Tak hanya itu, masalah pembebasan lahan juga berperan dalam penyelesaian proyek Jalan Tol Akses Tanjung Priok tak sesuai target.
"Saya tidak ingat berapa kali urusin jalan tol ini karena masalah pembebasan lahan. Terakhir urusan pembebasan ada di pojok sana," ucap Jokowi.
Kini, setelah rampung, Presiden Jokowi ingin pelayanan terhadap arus keluar-masuk barang dari Pelabuhan Tanjung Priok bisa berjalan cepat. Ia memprediksi setiap harinya ada sekitar 3.600 truk kontainer yang akan melintas Jalan Tol Akses Tanjung Priok. "Ini akan berikan daya saing yang baik kepada kecepatan layanan," ucapnya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperkirakan kehadiran tol Tanjung Priok meningkatkan kapasitas dan konektivitas jalan di Jakarta. Waktu tempuh dan biaya transportasi menuju Pelabuhan Tanjung Priok diprediksi akan berkurang sebesar 30 persen.
Baca: Tol Akses Tanjung Priok Beroperasi, Satu Bulan Pertama Gratis
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto menyatakan untuk sementara jalan tol akan dioperasikan tanpa tarif selama satu bulan. Kementerian PUPR saat ini sedang melakukan proses penetapan operator dan penetapan tarif integrasi dua ruas tol, yakni Jakarta Outer Ring Road dan Akses Tanjung Priok. Untuk sementara, pengoperasian Jalan Tol Akses Tanjung Priok akan dilaksanakan oleh PT. Jasa Marga dan PT. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).
ADITYA BUDIMAN