TEMPO.CO, Beijing - United Airlines Inc, perusahaan maskapai asal Amerika Serikat memberikan keterangan resmi usai insiden pengusiran penumpang pesawat pada penerbangan 3411, pada Ahad, 9 April 2017. Pemberitaan soal pengusiran penumpang itu menjadi viral di media sosial di penjuru dunia.
Seperti dilansir Washington Post, Selasa, 11 April 2017, pemberitaan soal pengusiran penumpang United Airlines ini membuat warga etnis Cina melihat fakta yang membuat tidak nyaman. Sebab penumpang yang berprofesi sebagai dokter yang diusir dari pesawat tersebut adalah berwajah Asia yakni Cina. Penumpang tersebut ditarik paksa keluar dari dalam pesawat, berteriak dan berdarah.
“Dia menyatakan kurang lebih seperti ini, saya dipilih untuk dikeluarkan dari pesawat karena saya Cina,” ujar penumpang pesawat lain, Tyler Bridges, kepada Washington Post.
Baca : United Airlines Seret Penumpang hingga Berdarah
Pernyataan itu kemudian diterjemahkan ke bahasa Mandarin, dan kemudian menyebar menjadi viral di sosial media di Cina. Pada Selasa Pagi, topik tersebut telah dibaca oleh 85 juta pembaca pada Sina Weibo, atau Twitter versi Cina. Postingan tersebut juga telah meraih 56 ribu komentar dan membuat trending topic. Petisi untuk memboikot United Airlines juga menjadi viral di WeChat, layanan pesan singkat.
“United Airlines hanya memilih penumpang secara random dan berkebangsaan Asia? Ini adalah diskriminasi ras,” ujar pengguna @Rhando_hiclarie. “UA adalah super sampah.”
Beberapa pengguna lain menyatakan peristiwa itu adalah ironi bagi slogan United Airlines yakni “terbang dengan langit keramahan” (fly the friendly skies). Namun banyak pengguna lainnya menilai insiden pengusiran itu sebagai contoh Amerika yang hipokrit dan seorang pengguna menjulukinya sebagai ilustrasi sempurna untuk menggambarkan hak asasi manusia di Amerika.
Baca : Janet Yellen : Fokus Bank Sentral Mempertahankan Kemajuan Ekonomi
“Saya akan ceritakan kepada Anda tentang sebuah lelucon : Amerika adalah negara dengan penerapan HAM terbaik di dunia” komentar oleh akun @Youthliteratureandart dan menuai like dari 4.000 pengguna. “Amerika sering berbicara tentang demokrasi dan HAM, namun mereka bahkan tidak bisa menghargai orang dengan warna kulit yang berbeda,” tulis akun @Nanchigirl.
United Airlines sebelumnya menuai kecaman setelah beredar video diusirnya salah satu penumpang dari dalam pesawat milik maskapai penerbangan Amerika Serikat itu. Dalam video tersebut, penumpang bertampang Asia yang berprofesi sebagai dokter diseret di sepanjang kabin hingga wajahnya berdarah. Saat itu, pesawat bersiap lepas landas dari Chicago ke Louisville pada Minggu, 9 April 2017.
Jayse D. Anspach, penumpang yang mengunggah rekaman berdurasi kurang dari satu menit, menyatakan United Airlines kelebihan penumpang. Dalam akun Twitter-nya, Anspach menuliskan, “#United kelebihan penumpang dan menginginkan empat penumpang memberikan kursi mereka kepada awak pesawat yang harus bekerja besok.”
Baca : Tanpa Subsidi, Tarif Kereta Bandara Soetta Lebih dari Rp 100 Ribu
CEO, United Airlines, Oscar Munoz, menyatakan insiden tersebut adalah peristiwa yang mengecewakan semua pihak di perusahaan.
“Saya minta maaf karena harus mengakomodasi beberapa penumpang. Tim kami saat ini sedang bekerja dengan otoritas melakukan review atas apa yang sesungguhnya terjadi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, seperti dilansir website resmi perusahaan, Senin, 10 April 2017, waktu setempat.
WASHINGTON POST | BBC | ABDUL MALIK