Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akhirnya, The Fed Putuskan Kenaikan Suku Bunga 0,25 Persen

image-gnews
AP/J. Scott Applewhite
AP/J. Scott Applewhite
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah pertumbuhan lapangan pekerjaan yang solid dan meningkatnya inflasi, pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada Rabu, 15 Maret 2017 waktu setempat memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (0,25 persen).

Dilansir dari The Guardian, Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan, alasan kenaikan suku bunga AS karena ia meyakini bahwa keadaan ekonomi AS sedang membaik.

"Pesan sederhana adalah bahwa kondisi ekonomi dalam keadaan membaik. The Fed memiliki keyakinan dalam perekonomian, dan ketahanan terhadap guncangan. Bursa tenaga kerja sedang menguat, meski jelas belum semua orang merasakan manfaatnya," ujar Janet Yellen dalam pernyataannya, Kamis, 16 Maret 2017.

Baca: Gubernur Fed Beri Syarat Kenaikan Suku Bunga

Keputusan itu diumumkan usai anggota Komite Pembuatan Kebijakan Pasar Terbuka The Fed menggelar pertemuan selama dua hari. Selain itu mereka juga mengisyaratkan akan terjadi kenaikan suku bunga lagi sebanyak dua kali di tahun ini, dengan target menjadi 0,75 persen dan 1 persen.

Dari voting sepuluh pejabat The Fed, hanya satu pejabat yakni Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis yang menolak kenaikan, dengan alasan untuk menjaga tingkat kestabilan.

Kenaikan suku bunga secara luas diharapkan setelah Gubernur The Fed Janet L. Yellen dan pembuat kebijakan lainnya pada pekan lalu mengisyaratkan bahwa perekonomian sudah siap untuk itu. Beberapa analis ikut berspekulasi bahwa pejabat The Fed bisa jadi akan lebih cepat untuk menaikkan suku bunga tahun ini.

Simak: Pejabat The Fed Suku Bunga Naik Secepatnya

Dilansir dari Los Angeles Times, langkah The Fed bisa menempatkan mereka bertentangan dengan para pejabat pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang mendorong pemotongan pajak, pengurangan peraturan, dan peningkatan belanja infrastruktur dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi. Karena dengan suku bunga yang lebih tinggi bisa menghambat pertumbuhan itu.

Namun perkiraan anggota komite dengan tetap menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin tahun ini dan tiga tahun berikutnya sama seperti yang mereka tunjukkan terakhir kali pada proyeksi mereka di desember tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenaikan itu akan membawa suku bunga acuan menjadi 2,1 persen hingga akhir 2018, meski secara histpris level itu belum tercapai sejak awal 2008 saat suku bunga lama bertahan di level mendekati nol.

Dalam pernyataan The Fed, mayoritas anggota komite mengatakan ekonomi telah berkembang pada kecepatan yang moderat, sementara pasar tenaga kerja juga terus menguat dalam beberapa tahun terakhir.

Simak: Kenaikan Suku Bunga Fed Dianggap Tak Pengaruhi Stabilitas

The Fed memiliki mandat ganda, yakni untuk meningkatkan lapangan pekerjaan secara maksimal, dan mempertahankan kestabilan harga dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka. Tingkat pengangguran di AS hingga Februari lalu mencapai 4,7 persen, sesuai dengan target jangka panjang The Fed, di mana sebanyak 235.000 orang telah mendapat pekerjaan baru.

Selain itu, inflasi 1,9 persen di 31 Januari lalu merupakan level tertinggi secara tahunan sejak 2012, berdasarkan total pengeluaran konsumsi pribadi. Pengukur inflasi lainnya, pemerintah AS melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen, naik 2,7 persen selama 12 bulan terakhir hingga 28 Februari.

Pembuat kebijakan The Fed menargetkan hingga akhir 2017 pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mencapai 2,1 persen dengan tingkat pengangguran turun menjadi 4,5 persen hingga akhir tahun.

Pertumbuhan diproyeksikan akan sama di 2018, dengan sedikit perbaikan di Desember, namun akan cenderung turun di 1,9 persen di 2019. Proyeksi tersebut tentunya di bawah proyeksi presiden AS Donald Trump yang memperkirakan ekonomi AS dapat tumbuh minimal 3 persen secara tahunan.

DESTRIANITA | THE GUARDIAN | REUTERS | LOS ANGELES TIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 jam lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

15 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

16 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

1 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?


Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.