TEMPO.CO, Bali - Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara Aloysius Kiik Ro mengatakan sembilan anak perusahaan BUMN akan menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Identitas perusahaan masih dirahasiakan.
Menurut Aloysius, sebagian besar perusahaan sudah terbuka, sehingga rencana IPO tak bisa ia bocorkan. "Nanti akan diumumkan sendiri oleh emiten selaku pemegang saham," ucapnya dalam acara Underwriting Network di Kuta, Bali, Jumat, 10 Maret 2017.
Baca: Enam Perusahaan Bakal IPO hingga Akhir 2016
Aloysius hanya menyebut satu anak perusahaan yang induknya bukan perusahaan terbuka. Perusahaan tersebut adalah Tugu Pratama, anak usaha PT Pertamina (Persero).
Anak perusahaan BUMN yang akan IPO tidak hanya dari sektor energi. Aloysius menuturkan ada juga perusahaan yang bergerak di sektor lain, seperti konstruksi dan penyedia layanan perawatan pesawat (MRO).
Aloysius berujar, sembilan anak perusahaan tersebut akan melantai di BEI mulai kuartal kedua hingga keempat 2017. "Tugas kami mengatur jadwal supaya tidak ada market crowding out (efek jenuh di pasar)," ucapnya. Skenario awal adalah tiga perusahaan akan melantai di bursa setiap kuartal.
Aloysius mengatakan jumlah saham masing-masing perusahaan yang akan dilepas sekitar 20 persen. Dana hasil IPO sepenuhnya akan masuk anak usaha, bukan induk perusahaan.
Simak: Ikut Seleksi OJK, Direktur BI dan BEI Kena Cecar
Selain sembilan anak perusahaan BUMN itu, Aloysius menuturkan masih ada enma perusahaan BUMN lain yang berencana IPO. Namun penawaran saham perdananya akan dilakukan pada 2018.
VINDRY FLORENTIN