TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu, 8 Maret 2017, dibuka melemah 0,09 persen atau 4,91 poin di level 5.407,53. Saat penutupan perdagangan kemarin, indeks melemah sebesar 7,20 poin atau 0,13 persen menjadi 5.402,61 poin. Perdagangan saham kemarin didominasi aksi ambil untung dalam rentang konsolidasi.
Analis First Asia Capital, David Sutyanto, memprediksi IHSG hari ini akan bergerak bervariasi. Namun laju indeks akan rawan terhadap koreksi lanjutan di tengah meningkatnya risiko pasar negara berkembang atau emerging market. "Dari kawasan Asia, data neraca perdagangan Cina akan menjadi katalis pergerakan pasar," katanya dalam keterangan tertulis.
Baca: IHSG Diprediksi Bergerak Naik ke 5.420, Rupiah Stabil
Menurut David, koreksi pada sejumlah harga komoditas dan prospek penguatan dolar Amerika Serikat menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan menjadi sentimen negatif. Dia memperkirakan IHSG hari ini bergerak di level 5.370-5.420. "Dan cenderung terkoreksi."
David menuturkan pasar masih khawatir dengan rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Fed Fund Rate (FFR) pekan depan. Kenaikan tersebut memicu penguatan dolar Amerika dan kenaikan yield obligasi. Semalam, yield obligasi Amerika tenor sepuluh tahun mencapai 2,52 persen atau naik 1,07 persen.
Baca: Risiko Pasar Meningkat, IHSG Diprediksi Rawan Koreksi
David mengatakan harga komoditas logam juga dilanda koreksi tadi malam. Harga nikel di London Metal Exchange (LME) turun 3,7 persen di level US$ 10.667 per ton metrik. Adapun harga tembaga turun 1,3 persen di posisi US$ 5.778 per ton metrik. "Ini menandai koreksi untuk empat hari perdagangan," ujar David.
ANGELINA ANJAR SAWITRI