TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengapresiasi peluncuran digital platform GenerasiBisa. "Saya kira platform ini sangat baik untuk membuka akses pasar kerja ke generasi muda Indonesia," ucapnya di kantor Kementerian Tenaga Kerja, Rabu 8 Februari 2017.
Menurut Hanif, saat ini generasi muda usia15-24 tahun sangat besar dan kondisi pendidikan mereka paling tinggi di level SMA/K. "Ini menjadi tantangan kita secara keseluruhan sebagai bangsa dan oleh karenanya fokus saat ini adalah membantu memberikan penguatan akses pasar kerja kepada generasi muda," ucapnya.
Baca Juga: Pemerintah Akui Pengawasan Tenaga Kerja Asing Ilegal Lemah
Hanif menambahkan Indonesia sedang menikmati bonus demografi. Sampai tahun 2030,generasi usia produktif akan bertumbuh lebih besar bahkan akan mencapai 10 persen lebih dari total penduduk. "Karena itu, anak muda harus mendapatkan prioritas," katanya.
Menurut Hanif, bonus demografi akan menjadi berkah bila ada platform yang tepat untuk angkatan kerja muda. Baik menyangkut potensi maupun kemampuan di bidang lain yang membuat mereka berkualiatas.
"Tapi kalau platformnya tidak tepat, bonus demografi bisa menjadi bencana berupa pengangguran massal dan kemiskinan yang memicu kerawanan sosial lain," Hanif berujar.
Simak: DPR Bentuk Panja Selidiki Kerugian AJB Bumiputera
Sebelumnya, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) bekerjasama dengan Microsoft Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan merilis GenerasiBisa, sebuah platform digital. GenerasiBisa! bertujuan untuk membekali generasi muda Indonesia dengan pengetahuan, kepercayaan diri, serta kesiapan dalam berkarier.
Platform digital ini memiliki beberapa fitur, mulai dari program kursus dan mentoring, pencarian kerja, artikel seputar karier, hingga informasi mengenai bursa kerja dan acara networking lainnya.
TONGAM SINAMBELA|SETIAWAN ADIWIJAYA