TEMPO.CO, Jakarta - Bogor - Kementerian Pariwisata akan berkonsentrasi menyasar pasar Asia Tenggara sekitar 40 persen dari target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 15 juta pada tahun ini.
Jika dirinci, berdasarkan data Kementerian Pariwisata 2014, pasar utama turis asing di Indonesia didominasi oleh 10 negara dengan kontribusi ASEAN mencapai 39,76 persen. Sisanya diikuti oleh Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Menteri Arief Yahya Siapkan Bali Jadi Hub Pariwisata
“Target wisman 15 juta memang cukup tinggi karena rata-rata kunjungan wisman ke Indonesia tiap bulan hanya 1 juta sehingga total wisman mencapai 12 juta sepanjang tahun. Tapi bukan berarti, target kini mustahil,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana saat membuka Rapat Koordinasi Promosi Pariwisata di Asia Tenggara, di Bogor, Minggu 5 Februari 2017.
Pasalnya target tersebut terlampui rendah ketika dibandingkan target jumlah turis asing yang berkunjung ke Singapura sebanyak 16 juta, Thailand 29 juta, dan Malaysia 24 juta pada tahun ini.
Kementerian Pariwisata sudah membidik empat negara di ASEAN sebagai negara prioritas promosi pariwisata yakni Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Adapun, jumlah kunjungan wisman dari Singapura ditargetkan menjadi 2,275 juta, Malaysia 1,772 juta, Filipina 217.000, dan Thailand 135.000 pada tahun ini.
Mengacu pada data Kementerian Pariwisata, jumlah turis asing dari Singapura menempati peringkat pertama tingkat kunjungan dari ASEAN yakni 1,3 juta. Diikuti dengan Malaysia 1,1 juta, Filipina 137.180, dan Thailand 91.665 sepanjang Januari-November 2016.
Simak: Matahari Kembar di Pertamina? Ini Cerita Ahmad Bambang
Kendati demikian, kontribusi wisatawan dari pasar intra ASEAN terhadap total kunjungan turis asing ke Indonesia masih belum meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir. Adapun, dari negara anggota ASEAN lainnya masih cenderung kecil dan bahkan tidak masuk dalam daftar 12 pasar terbesar turis asing ke Indonesia sehingga Kemenpar belum memasukkan wilayah-wilayah tersebut sebagai fokus promosi pariwisata.
“Pangsa pasar Vietnam, Kamboja, dan Myanmar memang masih kalah dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Tetapi, Vietnam ini patut diwaspadai karena potensinya cukup besar. Sayang belum ada penerbangan langsung dari Vietnam ke Indonesia,” ucap Pitana seperti dikutip dari Bisnis.com.
Dari sisi pemerintah daerah, Pitana mengharapkan sinergi dan kerja sama untuk mendorong penciptaan festival (event) pariwisata dan destinasi prioritas yang berkelanjutan.
“Kelemahan festival yang diadakan oleh pemerintah daerah itu tidak ada konsistensi, entah karena tidak ada anggaran atau waktu penyelenggaraan tidak konsisten. Seharusnya, festival-festival semacam ini harus market oriented dan tidak bergantung pada anggaran pemerintah,” katanya.
Baca: Kepala BKPM Sebut Ini 5 Kendala Investasi
Pada saat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Sumatra Selatan Irene Camelyn Sinaga mengungkapkan pihaknya berharap adanya Asian Games pada 2018 mampu memacu kunjungan wisman di Provinsi Sumsel.
Hingga saat ini, dirinya mengakui pasar wisman dari ASEAN masih didominasi dari Malaysia dan Singapura. Hal itu juga didukung dengan adaya dua direct flight ke kedua negara tersebut.