TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, menyatakan laju iInflasi di pekan ketiga Januari 2017 mencapai 0,67 persen (ytd). Angka inflasi tersebut naik dibandingkan per Desember tahun lalu yang mencapai 0,42 persen.
"Sumber-sumber inflasi ada di harga listrik yang akan naik dan harga cabai juga memberikan tekanan," ujar Agus di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Jumat, 20 Januari 2017.
Inflasi untuk tahun ini diperkirakan berada di posisi 3,19 persen (yoy).
Baca Juga:
Baca Juga: Inflasi 2017, BI: Antisipasi Harga Pangan Bergejolak
Untuk komoditi lain sudah menunjukkan deflasi, seperti harga komoditi bawang merah. Menurut Agus, perhatian pemerintah dan BI terhadap inflasi akan sangat tinggi sepanjang 2017.
Sebab, angka inflasi ingin dijaga tetap rendah dan terkendali, seperti dalam dua tahun terakhir, yaitu 3,3 persen (yoy) di akhir 2015, dan 3,02 persen (yoy) di akhir 2016.
Agus menambahkan tahun ini terdapat sumber-sumber inflasi, khususnya dari komoditi yang diatur harganya oleh pemerintah (administered price). Seperti kebijakan pengurangan subsidi tarif listrik 900 VA dan kenaikan tarif mengurus STNK, SIM, dan BPKB.
Simak: Rolls-Royce Akui Menyuap di Enam Negara, Ini Rinciannya
"Ditambah lagi harga pangan yang bergejolak (volatile food) juga mengalami tekanan, ini perlu kita kendalikan," Agus berujar. Pengendalian itu di antaranya melalui ketersediaan pasokan dan mencegah distribusi pangan terhambat di seluruh daerah di Indonesia.
"Lalu untuk musim hujan yang panjang kita juga mencegah kegagalan panen harus disiapkan dengan segera impor, agar kebutuhan terpenuhi," ujar Agus lagi. Langkah-langkah itu dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi, agar kondisi perekonomian domestik stabil. "Sehingga kita lebih siap menghadapi ketidakpastian global, karena fundamental kuat."
Sebelumnya Badan Pusat Statistik mengumumkan tingkat inflasi untuk tahun kalender yang terhitung pada Januari-Desember 2016 mencapai 3,02 persen. Inflasi tahunan pada 2016 adalah terendah sejak 2010. Dengan begitu, inflasi pada 2016, atau secara tahun kalender Januari-Desember, sebesar 3,02 persen.
GHOIDA RAHMAH