TEMPO.CO, Jakarta - Laju rupiah hari ini diperkirakan akan kembali mengalami pelemahan melanjutkan penurunan di akhir pekan sebelumnya. Analis Senior dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menyatakan pelemahan ini merupakan imbas pelemahan poundsterling seiring dengan pernyataan Perdana Menteri Inggris, Theresia May yang tetap mengkonfirmasikan akan keluarnya Inggris dari Zona Eropa atau Brexit.
"Theresa menitikberatkan pada masalah imigrasi dan perbatasan sehingga memberikan imbas negatif pada sejumlah mata uang," ujar Reza Priyambada dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 17 Januari 2017.
Baca : Rupiah Diprediksi Stabil Meski Sentimen Hard Brexit Naik
Padahal dari dalam negeri terdapat sentimen positif yakni Badan Pusat Statistik yang mengumumkan kenaikan surplus neraca perdagangan US$ 992,1 juta pada Desember 2016 dibandingkan bulan sebelumnya US$ 830 juta, dan kembali dinaikkannya peringkat ekuitas Indonesia oleh JP Morgan menjadi netral. Namun sentimen itu tidak banyak berpengaruh pada pergerakan rupiah.
"Penilaian belum cukup kuatnya sentimen yang ada untuk membalikan tren pelemahan rupiah membuatnya masih berada dalam fase pelemahan," kata Reza.
Pada perdagangan hari ini, Ia memperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.380 dan resisten 13.340 per dolar AS. "Kami pun kembali mengantisipasi akan terjadinya pelemahan lanjutan. Tetap cermati berbagai sentimen yang berpotensi membuat Rupiah melemah lebih lanjut," ungkap Reza.
Baca : Rupiah Menguat Tipis Menjadi Rp13.335
Laju dolar AS yang sebelumnya melemah mulai kembali terlihat lebih menguat. Sebelumnya, dalam pidato pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump tidak menjelaskan kebijakan ekonominya. Padahal, pergerakan dolar AS tidak hanya tergantung pada kebijakan moneter dari Bank Sentral AS, The Fed, tetapi juga kebijakan fiskal Trump.
Akan tetapi, penguatan dolar AS masih dapat diimbangi dengan kenaikan yen Jepang, karena merespons data kenaikan machinery orders tahunan, tertiary industry index, dan machine tool orders.
Mengutip dari kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah Senin kemarin melemah 46 poin atau 0,34 persen ke Rp 13.354, dibandingkan Jumat, 13 Januari lalu di 13.308.
DESTRIANITA