TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Elvyn G. Masassya, Senin, 9 Januari 2017, memenuhi undangan rapat Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam rapat tersebut, Elvyn mengaku membahas tentang perkembangan terakhir percepatan pembangunan pelabuhan internasional Patimban di Subang, Jawa Barat.
Elvyn menjelaskan, kemungkinan PT Pelindo II akan menjadi badan usaha yang ikut serta mengelola proyek Patimban. "Ini akan ada meeting berikutnya. Tapi Pelindo II siap menjadi operator pengelolaan Patimban," ucap Elvyn saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Senin, 9 Januari 2017.
Dalam pengoperasian pelabuhan itu, Pelindo II berencana dengan pihak Jepang, sama seperti kemitraan pengelolaan Pelabuhan New Priok yang dikelola Pelindo II dengan PSA International—sebelumnya dikenal dengan nama Port of Singapore Authority.
"Iya, mirip seperti itu. Setelah ini, kami rapat kembali dengan Kementerian terkait, misalnya Bappenas, untuk membicarakan detail teknis, pengelolaan pinjaman, dan model pengelolaan pelabuhannya sendiri," ujarnya.
Pemerintah terus mengadakan rapat koordinasi untuk mempercepat proyek pembangunan Pelabuhan Patimban. Berdasarkan perkembangan terakhir, pelabuhan yang akan dibangun di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa itu akan dibangun medio 2017.
Menurut Bupati Subang Imas Aryumningsih, total pengadaan lahan untuk Pelabuhan Patimban sebagai penyangga Pelabuhan Tanjung Priok seluas 600 hektare, terdiri atas 300 hektare lahan darat dan 300 hektare di lepas pantai.
Pemerintah Kabupaten Subang juga telah menyediakan lahan untuk akses jalan masuk-keluar yang menghubungkan pantai dengan Patimban, yang semula dibangun sebagai pelabuhan regional, dengan jalur utama Pantura sepanjang 10 kilometer dan lebar 20 meter.
Setelah ditingkatkan menjadi pelabuhan internasional, panjang dan lebar Pelabuhan Patimban akan diubah. Sebab, aksesnya akan ditambah sampai Jala Tol Cipali dan lebarnya ditentukan sekitar 60 meter.
DESTRIANITA | NANANG SUTISNA