Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Santori Berpeluang Kantongi Jatah Impor Sapi Bakalan

image-gnews
Pekerja memberi makan sapi di lokasi pemotongan hewan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, 28 Agustus 2015. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, kurangnya populasi sapi membuat pemerintah berencana mendatangkan sapi indukan dari luar negeri. Agar dapat memenuhi kebutuhan sapi nasional yang hingga kini angka polulasinya terus menurun. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pekerja memberi makan sapi di lokasi pemotongan hewan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, 28 Agustus 2015. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, kurangnya populasi sapi membuat pemerintah berencana mendatangkan sapi indukan dari luar negeri. Agar dapat memenuhi kebutuhan sapi nasional yang hingga kini angka polulasinya terus menurun. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Santosa Agrindo, anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia yang bergerak di peternakan dan pengolahan daging, mengantongi jatah impor sapi bakalan sedikitnya 18.705 ekor.

Jatah impor tersebut diraih Santosa Agrindo (Santori) setelah memenuhi permintaan pemerintah untuk mengimpor sapi indukan sebanyak 3.741 ekor atau dengan perbandingan 20 peresn dari total sapi bakalan yang akan diimpor. Ketentuan perbandingan itu sesuai dengan Permentan No. 49/2016 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar ke Dalam Wilayah Indonesia.

Safuan K. Suwondo, Indonesia Country Head Santosa Agrindo mengatakan rangkaian program importasi sapi indukan dan bakalan tersebut sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah dalam meningkatkan populasi sapi potong di Tanah Air. Untuk tahap awal,  perusahaan mengimpor ribuan sapi indukan dengan berat rata-rata 300 kilogram itu diprediksi mencapai Rp 60 miliar. “Nilai tersebut belum termasuk bea masuk untuk sapi indukan sebesar 5% dari total nilai transaksi,” katanya.

Sapi indukan tersebut, tutur Safuan, dikapalkan oleh Frontier International Agri dari pelabuhan Darwin, Australia menuju Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu 21 Desember 2016. Nantinya, setelah sampai di Tanjung Perak, sapi indukan tersebut akan diinseminasi buatan di kandang berkapasitas 45.000 ekor per tahun yang berlokasi di Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. “Setelah sapi itu bunting, akan dimitrakan dengan kelompok peternak sapi yang tersebar di penjuru Jawa Timur.”

Baca: Bebek Impor di Pasar Becek, Pemerintah Bela Importir Resmi

Pada periode sebelumnya, Santori juga telah mengimpor 2.497 ekor sapi indukan ke Jawa Timur. “Nantinya, seluruh sapi indukan impor yang sudah berjumlah 6.238 ekor itu akan disalurkan ke kelompok peternak mitra” kata Safuan.

Menurut Safuan, Santori melihat peluang yang besar untuk membangun kemitraan dengan peternak rakyat untuk memelihara sapi indukan. Melihat berbagai peluang tersebut, Santori percaya diri untuk berinvestasi dan memanfaatkan peluang kebijakan dengan mengembangkan usaha breeding sapi potong berbasis kemitraan.

Dengan demikian, jika Santori mengambil seluruh jatah impor sapi bakalan, perusahaan tersebut mempunyai 22.446 ekor sapi yang terdiri dari bakalan dan indukan. Jumlah tersebut  difokuskan untuk mendukung peningkatan populasi sapi di Tanah Air.

Kendati demikian, kekhawatiran pencapian peningkatan populasi sapi di Tanah Air justru dihembuskan oleh Frontier, eksportir sapi yang juga mempunyai ladang ternak sapi di Australia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: 3.000-an Tambang Bandel Akan Dicabut izinnya

Sales Manager Frontier Tony Gooden berpendapat pemerintah Indonesia harus memberikan insentif kepada para pelaku industri pembibitan sapi jika ingin populasinya bertambah. Pasalnya,  berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia berisiko memberikan disinsentif bagi para pelaku industri.

"Usaha pembibitan di Indonesia adalah usaha yang sangat berat karena tidak bisa dilaksanakan dengan efisien dan dengan daya dukung lahan yang kuat. Pembibitan sapi dengan sistem dikandangkan membutuhkan tenaga kerja yang besar serta pasokan pakan dalam jumlah besar," ucap Tony.

Tony mencontohkan, usaha pembibitan sapi di  Australia bisa sangat efektif dan efisien karena dikelola menggunakan sistem penggembalaan dengan lahan luas. Sistem tersebut memungkinkan sapi dapat mencari makan sendiri dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja dalam jumlah besar. Faktanya, di lahan yang dimiliki Frontier dengan luas 1,5 juta hektare mampu menampung 150.000 ekor sapi.

Simak: Pertamina Klaim Rugi Akibat Harga Premium Tak Naik

Dengan proporsi tersebut, kata Tony, memungkinkan usaha pembibitan sapi menjadi sangat murah karena sapi akan dapat mencari makan sendiri dengan hijauan. Model tersebut menjadi sangat efisien juga karena tenaga kerja yang menjalankan industri peternakan hanya sekitar 10-15 orang untuk setiap lahan dengan populasi ratusan ribu ekor.

Lebih lanjut, ketiadaan infrastruktur tersebut membuat biaya pembibitan sapi di Indonesia menjadi sangat mahal. Untuk itu, pemerintah Indonesia perlu melakukan relaksasi terhadap kebijakan impor sapi, selain perlunya kepastian kebijakan, Indonesia perlu mengurangi barrier industri seperti salah satunya bea impor sapi indukan, mempercepat masa karantina karena banyak penyakit yang sudah tidak ada. "Namun untuk masalah penyakit harus tetap diperiksa ulang."

BISNIS.COM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat kunjungan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Anyar, Bogor, Jawa Barat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.


Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

19 jam lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.


Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

2 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

3 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

3 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

4 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.


Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

5 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa 3 Januari 2023. Erick Thohir mengumumkan harga Pertamax akan turun dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter yang dilakukan seiring dengan penurunan harga minyak dunia dari level 87 dolar AS menjadi 79 dolar AS dan berlaku mulai Selasa (3/1/2023) pukul 14.00 WIB. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.


Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar.  REUTERS/Guadalupe Pardo
Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.