TEMPO.CO, Jakarta - Terpilihnya Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat membuka peluang kerja sama lebih lanjut dengan MNC Group. “Ya ke depan kami lihat. Kalau menguntungkan kedua belah pihak ya kami lanjutkan,” ujar Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution pada Tempo, Rabu, 9 November 2016.
Pernyataan tersebut, kata Syafril, menanggapi kemungkinan pengembangan hubungan bisnis di Lido, Sukabumi, Jawa Barat. Hubungan bisnis tersebut merupakan kerja sama antara PT Media Nusantara Citra Land Tbk (KPIG) yang merupakan anak usaha MNC Group dengan Trump Hotel Collection. Kerja sama di antaranya meliputi pemasaran golf resort, villa/condominium, hotel dan country club.
Lebih jauh Syafril mengaku hingga kini belum ada pembicaraan lanjutan mengenai pengembangan proyek tersebut. “Sementara ini belum ada. Yang sudah berjalan aja sedang kami fokuskan untuk kami selesaikan,” katanya.
Donald Trump seperti diketahui resmi telah mengungguli Hillary Clinton dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat. Kandidat presiden dari partai republik itu dipastikan memenangkan perolehan sementara 274 suara perwakilan, dan Trump telah melewati batas minimal, yakni 270. Sementara Hillary Clinton, kandidat presiden AS dari kubu Demokrat, sementara meraih 218 suara perwakilan.
Imbas kemenangan Trump memberi dampak positif bagi pergerakan beberapa saham milik MNC Group. Hal itu karena pasar melihat kemenangan Trump akan memberi sentimen positif bagi hubungan MNC dan Donald Trump ke depannya.
Pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu, 9 November 2016, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) ditutup dengan kenaikan 25 poin atau 1,28 persen ke level harga Rp 1.975 per lembar saham. Saham MNCN sempat menyentuh harga tertinggi pada harga Rp 2030, dan harga terendah di Rp 1.900 per lembar saham.
Namun, Syafril mengatakan, kenaikan saham MNC tidak ada hubungannya dengan politik Donald Trump. Begitu pula politik Donald Trump yang tidak memiliki kaitan dengan kerjasama bisnis keduanya. “Kita bisnisnya jalan terus. Yang terjadi di sana, itu tidak ada hubungannya dengan yang di sini,” tuturnya.
Syafril menduga kenaikan saham MNC hanya akibat sentimen politik. “Kami juga nggak tahu kenapa masyarakat juga antusias membeli saham MNC,” ujarnya.
Beberapa saham MNC Group kemarin menunjukkan kinerja positif menyusul kemenangan Trump atas Hillary. Selain MNCN, saham PT MNC Investama Tbk juga berhasil ditutup menguat 22 poin atau 15,94 persen ke level Rp 160 per lembar saham, setelah bergerak pada kisaran Rp 136-Rp 174. Saham BHIT ditransaksikan sebanyak 8.247 kali dengan melibatkan 418 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 68,29 miliar.
DESTRIANITA