TEMPO.CO, Tangerang - Pengendara yang melintas di jalan tol Tangerang-Merak mengeluhkan banyaknya bus yang menaikan dan menurunkan penumpang seenaknya di pinggir jalan bebas hambatan tersebut.
Kepala Divisi Hukum dan Hubungan Masyarakat PT Marga Mandala Sakti, Indah Permanasari, mengatakan banyak keluhan pengguna jalan yang disampaikan ke pengelola jalan tol karena ulah bus-bus itu mengancam keselamatan pengendara di jalan tol. "Banyak pengguna jalan tol yang terganggu," kata Indah, Jumat 16 September 2016
Menurut Indah keluhan pengguna disampaikan ketika operator jalan tol tersebut melakukan survei kepuasan pelanggan pada 5-15 September 2016. "Yang paling banyak dikeluhkan ialah masalah menaik-turunkan penumpang dan kendaraan berat yang melintas di jalur kanan," katanya.
Marga Mandala Sakti mencatat ada beberapa titik jalan tol yang dijadikan tempat menaikan dan menurunkan penumpang, yaitu di Kilometer 47, 54, 66 dan beberapa titik di Serang dan Cilegon. "Kebanyakan bus yang mengangkut karyawan pabrik," kata Indah.
Indah mengakui masalah menaikkan dan menurunkan penumpang di jalan tol sudah klasik, namun belum juga bisa dihilangkan. Padahal, kata dia, pengelola tol telah melakukan berbagai upaya agar kebiasaan itu dihentikan. "Kami sudah minta bantuan Polda, bekerjasama dengan PO-PO bus, tokoh masyarakat," katanya.
Upaya lainnya, kata dia, pengelola jalan tol telah memagar beton titik rawan yang dijadikan tempat menaikkan dan menurunkan penumpang namun belum efektif.
Marga Mandala Sakti, kata Indah, memprioritaskan kepuasan pengguna jalan tol Tangerang-Merak dengan tetap menggandeng sejumlah pihak untuk menyelesaikan masalah masalah yang dikeluhkan pengendara. "Survei kepuasan pelanggan, melapis ulang jalan, hingga penerapan sistem transaksi dengan kartu e-toll."
Kepala Bidang Pemeliharaan Marga Mandala Sakti Agung Prasetyo mengimbuhkan agar jalan tol tetap stabil dan fleksibel setiap tahun harus dilapisi ulang (overlay) dengan biaya Rp 30 miliar. "Setiap tahun 25-30 kilometer jalan tol di overlay, meskipun tidak rusak," katanya.
Adapun untuk mengefektifkan layanan di pintu tol, Marga Mandala Sakti menargetkan 50 persen dari 84 gardu tol pada 2017 akan diubah menjadi gardu tol otomatis (GTO)."Ini bisa mempermudah dan mempersingkat waktu transaksi di pintu tol,"ujar Manager IT Marga Mandala Sakti Haryanto Akbar.
JONIANSYAH HARDJONO