TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mempercepat pembangunan lima jalan layang di Kabupaten Brebes dan Tegal. Kelima jalan layang tersebut dibangun untuk menghilangkan kemacetan akibat perlintasan sebidang kereta api di lima lokasi di Kabupaten Brebes dan Tegal, yaitu perlintasan sebidang Dermoleng, Klonengan, Kesambi, Karang Sawah, dan Kretek.
"Kami akan pakai (teknologi corrugated mortar Pusjatan/CMP) untuk mengatasi simpang-simpang sebidang dengan kereta api di kawasan Brexit, di sana ada lima simpang sebidang, sekarang sedang ditender," kata Menteri PU Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya, Rabu, 12 September 2016.
Basuki mengatakan, dalam kondisi normal saja, di setiap perlintasan tersebut menghabiskan waktu 5 menit, dalam satu hari 72 kali KA melintas, bahkan saat musim mudik mencapai 90 kali. "Jadi, dalam 1 hari ada 450 menit. Artinya sudah berapa jam berhenti, ini akan kami coba atasi dengan teknologi CMP," tambah Basuki.
Jalan layang berteknologi CMP atau teknologi baja bergelombang, merupakan hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PU. Teknologi ini, kata Basuki, dapat menghemat biaya sampai 35 persen dibanding teknologi biasa. Pembangunannya pun bisa lebih cepat.
"Harganya menjadi lebih murah 35 persen. Kami sudah coba di Simpang Antapani di Bandung, CMP menghemat biaya menjadi hanya Rp 35 miliar," tutur Menteri Basuki. Dia menargetkan dalam 1,5 bulan ke depan pemenang tender kelima jalan layang di Brebes dan Tegal sudah didapatkan sehingga sebelum mudik 2017 jalan-jalan tersebut sudah bisa dimanfaatkan.
EGI ADYATAMA