TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan kembali melakukan lelang penjualan lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara hari ini, Selasa, 26 Juli 2016. Seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Keuangan, target indikatif yang ditetapkan melalui lelang sukuk ini mencapai Rp 4 triliun.
Nantinya, hasil lelang sukuk tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Dari lima seri sukuk tersebut, empat merupakan sukuk negara berbasis proyek dan satu seri lain merupakan sukuk negara jangka pendek.
Menurut catatan Kementerian Keuangan, sukuk berbasis proyek yang akan dilelang adalah seri PBS006, PBS009, PBS011, dan PBS012. Seri PBS006 akan jatuh tempo pada 15 September 2020 dengan tawaran imbalan 8,25 persen dan seri PBS009 akan jatuh tempo pada 25 Januari 2018 dengan tawaran imbalan 7,75 persen.
Seri PBS011 akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 dengan tawaran imbalan 8,75 persen dan seri PBS012 akan jatuh tempo pada 15 November 2031 dengan tawaran imbalan 8,875 persen. Penerbitan ini akan menggunakan akad ijarah asset to be leased dengan underlying asset berupa proyek APBN 2016 dan Barang Milik Negara (BMN).
Selain itu, sukuk jangka pendek yang akan dilelang adalah seri SPN-S 27012017 dengan tawaran imbalan berupa diskonto. Seri tersebut akan jatuh tempo pada 27 Januari 2017. Penerbitan sukuk tersebut akan menggunakan akad ijarah sale and lease back dengan underlying asset BMN berupa tanah dan bangunan.
Dalam keterangan tertulis, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan akan membuka lelang tersebut pada pukul 10.00-12.00. Hasil dari lelang sukuk tersebut akan diumumkan juga pada hari ini. Sementara itu, settlement akan dilakukan pada 28 Juli mendatang.
ANGELINA ANJAR SAWITRI