TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat segera menetapkan kawasan yang akan dikembangkan sebagai ikon wisata daerah itu. "Sumatera Utara sudah menetapkan Danau Toba sebagai ikonnya. Sumbar apakah akan mengangkat kawasan wisata bahari terpadu Mandeh sebagai ikon atau destinasi lain? Harus segera diputuskan," katanya di Padang, Kamis, 12 Mei 2016.
Ia menyampaikan hal itu seusai tampil sebagai pembicara pada diskusi nasional kepariwisataan dengan tema sinergi strategi pemasaran pariwisata yang diselenggarakan Forum Pimred Riau Pos Grup.
Menurut dia, Kementerian Pariwisata akan membantu pengembangan pariwisata Sumatera Barat melalui tiga upaya, yaitu promosi, pengembangan destinasi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. "Untuk promosi kami akan bantu baik pada tingkat domestik maupun internasional," ujarnya.
Sedangkan, lanjut dia, untuk pengembangan sumber daya manusia, Kementerian Pariwisata memfasilitasi seratus orang yang akan disertifikasi dengan kualifikasi standar ASEAN sehingga lahir agen pariwisata dengan standar yang baik.
Ia menjelaskan akan fokus membantu pengembangan pariwisata Sumatera Barat melalui rapat koordinasi dengan gubernur, bupati, dan wali kota.
"Untuk mengakselerasi pariwisata di Sumbar tidak perlu membuat konsep baru karena format pengembangan dan pemasaran pariwisata di Tanah Air sudah ada, yang dibutuhkan adalah komitmen kepala daerah," tuturnya.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman mengatakan dalam pengembangan pariwisata setiap daerah harus punya produk khas masing-masing. "Untuk Sumbar selain bisa mengembangkan wisata alam, kuliner juga dapat menjadi andalan," lanjutnya.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan pariwisata merupakan salah satu program andalan daerah ini karena dinilai dapat menyejahterakan masyarakat, meningkatkan perekonomian, dan mengurangi pengangguran.
"Kami sudah sering menggelar rapat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menuntaskan persoalan yang masih ada di obyek wisata," katanya.
ANTARA