TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan akan meluncurkan aplikasi hasil pangan sehingga petani dapat mengunduh dan memasukkan angka produksi, waktu panen, dan harga yang diharapkan. Sementara untuk pembeli, bisa memasukkan berapa jumlah yang ingin dibeli beserta harga yang diinginkan.
Pada tahap pertama, aplikasi ini dapat digunakan untuk mengakses data bawang merah. Komoditi ini merupakan proyek pertama yang selanjutnya akan dikembangkan ke komoditi lainnya.
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan terjadi transparansi harga. "Itu bisa mengurangi disparitas harga antar daerah, juga bisa memperlancar perdagangan antar daerah karena dengan demikian semua harga jadi dapat terungkap," kata Thomas di Jakarta, Selasa, 23 Februari 2016.
Aplikasi ini merupakan hasil perlombaan dari para gamers. Saat ini Kementerian Perdagangan tengah bekerja sama dengan lima pemenang perlombaan Hackathon. Proyek ini memiliki dua fokus utama. Perhatian ditujukan kepada petani bawang merah dan pembeli.
Selain itu, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk pemantauan harga pangan. Harga pangan, saat ini tengah dikumpulkan Kementerian Perdagangan dari berbagai daerah. Data tersebut akan menjadi data awal untuk pengembangan aplikasi. Setelah data tersebut terkumpul akan ditambahkan dengan data dari user.
Saat ini aplikasi tersebut masih dalam tahap persiapan. Pilot project aplikasi ini akan fokus pada komoditi bawang. Sementara aplikasi ini, menurut Thomas, akan diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI