TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menyebutkan target pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada di level 4,8 persen. "Di bawah 5 persen, full year 4,8 persen," ujarnya saat ditemui di Gedung Juanda Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 6 November 2015.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo pun memprediksi pada kisaran itu. "Mungkin mengarah ke batas bawah, ya, dari kisaran 4,7-5,1 persen, ini rata-rata untuk satu tahun," ujarnya di kompleks gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 6 November 2015.
Agus berharap akan ada pengeluaran pemerintah yang lebih baik lagi hingga akhir tahun. Swasta juga diharapkan terus berinvestasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III berada di level 4,73 persen. Angka ini meleset dari prediksi Bank Indonesia sebelumnya, yaitu 4,85 persen.
Menurut Agus, sumber-sumber pertumbuhan ekonomi sejauh ini masih bertumpu pada pengeluaran pemerintah dan konsumsi domestik. "Yang agak berat di ekspor." Hal itu terjadi karena masih lemahnya indeks harga komoditas ekspor Indonesia.
Semula diperkirakan koreksi harga komoditas Indonesia akan terjadi sebesar 11 persen pada 2015. "Tapi data terakhir, koreksi harga mencapai 16 persen," ujarnya. Adapun harga komoditas yang tertekan di antaranya komoditas unggulan ekspor Indonesia.
Namun, jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II, menurut Agus, sudah terjadi pergerakan ke arah yang lebih baik. "Di kuartal II kan 4,67 persen, jadi sudah bisa meningkat menjadi 4,73 persen," katanya.
Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi pada 2016, Agus optimistis dapat berada di angka 5,2-5,6 persen.
GHOIDA RAHMAH