SWA.CO.ID, Jakarta - Perusahaan nasional bidang teknologi informasi, PT Anabatic Technologies Tbk, terus melakukan sejumlah aksi korporasi untuk menjaga momentum pertumbuhan yang sudah dicapainya dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah sukses ekspansi di India, belum lama ini Anabatic juga meneruskan beberapa langkah korporatnya yang signifikan. Mulai dari ekspansi ke pasar Filipina, menggandeng investor Jepang, membuka kantor baru di Serpong, hingga membuka unit bisnis baru di bidang IT security dan e-government.
Terkait ekspansinya ke Filipina, Anabatic baru saja resmi membuka kantor baru di sana melalui Anabatic International. Country Manager Anabatic Technologies Daniel Viray menjelaskan Filipina dipilih sebagai negara yang memiliki potensi pengembangan tinggi lantaran kondisi ekonomi dan permintaan bank lokal untuk mendukung aktivitas perbankan di kawasan pedesaan terus meningkat.
Di negeri tetangga itu, Anabatic akan banyak menggarap segmen pasar yang belum terjangkau perbankan (banking the unbanked). Untuk itu Anabatic menggandeng penyedia core banking system dari Swiss, Temenos. Meski kantor baru resmi dibuka belum lama ini, di Filipina Anabatic telah sukses mengimplementasikan produk Temenos tersebut di sejumlah bank komersial dan thrift bank setempat.
“Kehadiran Anabatic di Filipina membuat kami sangat optimistis masa depan pengembangan pasar kami. Ini juga bagian dari upaya mengoptimalkan efisiensi pengelolaan SDM,” tutur Presiden Direktur PT Anabatic Technologies Tbk. Handojo Sutjipto.
Kini, selain aktif mengembangkan bisnis sistem integrasi, Anabatic juga tengah menggenjot bisnis IT security melalui PT Q2 Technologies. Anak usaha ini bekerja sama dengan IBM mendirikan Security Operation Centre (SOC), yang belum lama ini diresmikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Rubiantara.
Layanan utama SOC adalah monitoring security profile dari lingkungan perusahaan klien, sehingga pelanggan dapat secara dini mengetahui apabila terjadi serangan, baik dari luar maupun dalam, yang dapat mengganggu bisnis, termasuk di dalamnya serangan kejahatan cyber crime.
“Cyber crime telah menjadi wabah di mana-mana dan tidak ada perusahaan yang bisa melawannya sendiri. Kita harus mengambil pendekatan kolektif dan berkolaborasi untuk melawannya. Karena itu, kami bersinergi dengan PT Q2 Technologies,” ujar Gunawan Susanto, Presiden Direktur IBM Indonesia, saat peresmian SOC.
Bagi Anabatic, PT Q2 Technologies diharapkan juga menjadi unit bisnis yang tumbuh pesat karena keamanan sistem TI memang semakin dibutuhkan kalangan korporat.