TEMPO.CO, Brebes - Sorot lampu senter dari sejumlah gubug di tepi sawah membelah pekatnya malam di jalan Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, yang belum dilengkapi lampu penerangan pada Selasa, 24 Maret 2015.
"Kami dibayar Rp 50 ribu per orang untuk berjaga di sini semalam suntuk," kata Yono, saat ditemui Tempo. Bersama tiga rekannya, lelaki 42 tahun itu sesekali berjalan mengitari tumpukan bawang merah basah yang ditutup terpal di sawah yang telah dipanen.
Pematang-pematang di sawah yang tanaman bawang merahnya siap panen dalam hitungan hari juga tidak luput dari sapuan lampu senter Yono. Maklum, bawang merah saat ini sedang menjadi barang mewah di Brebes.
Di tingkat petani, harga bawang merah masih berkisar Rp 18-20 ribu per kilogram. Di pasar, harga bawang merah bertengger pada kisaran Rp 23 ribu per kilogram. Sehingga wajar jika bawang merah mendapat "pengamanan" cukup ketat.
"Bukan hanya begal motor, pencuri bawang merah kini juga patut diwaspadai," kata Yono. Saat harganya anjlok, dia berujar, petani hanya mempekerjakan satu atau dua orang untuk menjaga bawang hasil panen yang masih dijemur di sawah.
Sekarang, petani harus mengeluarkan minimal Rp 200 ribu per malam agar bisa tidur tenang sementara sawahnya dijaga empat orang. "Semoga harga bawang tetap stabil sehingga kami punya pekerjaan," ujar Yuli, penjaga bawang merah lain di Desa Pesantunan.
Ketua Kelompok Tani Sumber Pangan di Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Subkhan, tidak menyangkal kabar ihwal maraknya pencurian bawang. "Itu wajar, karena harga bawang sedang mahal," kata Subkhan pada Rabu, 25 Maret.
DINDA LEO LISTY