TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menunjuk dua bankir sebagai direktur utama atau kepala eksekutif (CEO) perusahaan pelat merah dalam sebulan terakhir. Setelah menunjuk Sofyan Basir, mantan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia yang kini memimpin PT PLN (Persero), Rini kini menunjuk Lenny Sugihat, Direktur Pengendalian Risiko Bank Rakyat Indonesia sebagai Direktur Utama Perum Bulog. (Baca: Menteri Rini Tunjuk Lenny Sugihat Jadi Dirut Bulog)
Menurut Rini, tidak ada alasan khusus yang membuat dia menunjuk bankir sebagai CEO BUMN non-bank. Dia mencontohkan, Lenny lama menjadi bankir namun paham soal pertanian karena kerap berurusan dengan kredit petani. "Ibu Lenny kami anggap mengerti soal pangan dan masalah pertanian karena lama di BRI," kata Rini di kantornya, Rabu, 31 Desember 2014.
Rini mengatakan direktur utama BUMN tidak harus memiliki latar belakang sesuai dengan lini bisnis perusahaan. Susunan direksi dan komisaris seharusnya merupakan kombinasi berbagai latar belakang. Menurut Rini, sebelum diputuskan menjadi direktur utama, Lenny pun menjalani berbagai penilaian serta mendapatkan persetujuan presiden.
Ditanya ihwal jumlah direktur Bulog, Rini mengatakan akan menambah hingga maksimal tujuh orang. "Saat ini masih lima, tapi memang dibutuhkan tambahan karena tugasnya juga akan bertambah," ujarnya. (Baca: Pimpin PLN, Sofyan Basir Janji Benahi Utang)
Sebelum Lenny dan Sofyan Basir, ada beberapa bankir lain yang menjadi CEO BUMN non-bank. Mereka adalah Ignasius Jonan, Managing Director Citibank yang menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, serta mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Airlines, Emirsyah Satar, yang sebelumnya menjabat Assistant of Vice President of Corporate Banking Group Citibank.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Sinyal Ponsel Penumpang Air Asia Jadi Petunjuk?
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Satu Pramugari Air Asia QZ8501 Ditemukan Pagi Ini