TEMPO.CO , Jakarta - Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) berencana mengimpor 125 ribu ton kedelai tahun ini. "Tahap pertama kami akan datangkan kecil dulu, sekarang 1.000 ton," kata Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin, Jumat 24 Januari 2014.
Menurutnya, pada 21 Januari 2014 lalu, sekitar 108 ton setara delapan kontainer kedelai impor yang dipesan Gakoptindo sudah masuk Pelabuhan Tanjung Priok. Selanjutnya, pada Februari akan datang 1.000 ton kedelai, lalu Maret atau April 2.000 ton, dan seterusnya hingga mencapai 125 ribu ton di 2014 ini.
Aip menjelaskan, Gakoptindo sudah menandatangani kontrak dengan eksportir di Amerika Serikat untuk tiga tahun ke depan sebanyak 375 ribu ton kedelai. Setiap tahun, Gakoptindo mendapat izin impor 125 ribu ton dari kementerian perdagangan.
Impor kedelai yang dilakukan Gakoptindo hanya sekitar 5 persen dari total kebutuhan kedelai di dalam negeri yang mencapai 2,5 juta ton per tahun. Dari total kebutuhan itu, 2 juta ton kedelai mesti diimpor dan 500 ribu ton dari lokal. Menurut Aip, kedelai impor yang didatangkan Gakoptindo akan disebar ke beberapa wilayah di luar Jabodetabek.
Ia juga mengatakan, saat ini harga pasar kedelai impor di tingkat perajin untuk wilayah Jabodetabek Rp 8.350-8.500 per kilogram. Namun, Aip belum memastikan berapa harga kedelai yang diimpornya itu akan dijual ke perajin tahu-tempe anggota Gakoptindo. Ia memperkirakan sekitar Rp 8.200 per kilogram, masih lebih murah dari harga pasar.
PINGIT ARIA
Berita lain:
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?
Jurus Tiga Baskom Ahok Jika Sodetan Ditolak
Ani Yudhoyono Minta Maaf Pun Tuai Komentar
SBY Percaya Klenik Diulas di Washington Post
Isyarat Tepuk Punggung Wapres Boediono ke Jokowi