TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia mengisyaratkan akan menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate dalam rapat dewan gubernur yang akan dilangsungkan Jumat (3/7) ini. Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom, angka inflasi Juni yang rendah membuka peluang bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuan.
"Peluang untuk menurunkan BI Rate tersedia," kata Miranda dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat di Gedung DPR Jakarta, Kamis (2/7). Dia melanjutkan, besarnya penurunan akan disesuaikan dengan data-data perekonomian yang ada. Selain inflasi, bank sentral juga harus memperhatikan kondisi makro perekonomian dunia.
Baca Juga:
Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ikhsan mengemukakan, suku bunga acuan bisa diturunkan hingga 0,25 persen atau 25 basis point karena tingkat inflasi yang menunjukkan tren penurunan. "Inflasi yang rendah memberikan ruang bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga," ujar dia.
Jika rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia benar-benar memutuskan pemangkasan suku bunga pada Jumat ini, maka hal itu merupakan penurunan yang kedelapan kalinya sejak Desember 2008. Pada 3 Juni lalu suku bunga acuan sudah dipotong 0,25 persen menjadi 7 persen.
Angka tersebut merupakan tingkat terendah sejak suku bunga acuan diperkenalkan sebagai instrumen moneter pada Agustus 2005. Total bunga yang telah dipangkas sejak Desember hingga saat ini sebesar 250 basis point atau 2,5 persen.
EKO NOPIANSYAH