Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom mengatakan, Indonesia sudah menandatangani pinjaman BSA dengan Jepang sebesar US$ 6 miliar atau Rp 71 triliun. "Sekarang kita sedang menegosiasikan kembai untuk menambah plafon. Besarnya diputuskan pekan depan," kata Miranda di Jakarta, Jumat (6/2).
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Boediono akan menjajaki kemungkinan penambahan cadangan devisa Indonesia dari sejumlah negara. Untuk pinjaman dari Jepang diperkirakan tuntas negosiasinya pada akhir bulan ini.
Baca Juga:
Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono pernah mengungkapkan, Indonesia siap menggunakan fasilitas pinjaman bilateral untuk menambah cadangan devisa sebesar US$ 12 miliar (Rp 142 triliun). Perinciannya, dari Jepang sebanyak US$ 6 miliar (Rp 71 triliun), Cina US$ 4 miliar (Rp 47 triliun), dan Korea Selatan US$ 2 miliar (Rp 22 triliun).
Mekanisme pinjaman dari Jepang akan dilakukan dengan menjaminkan rupiah. Maksudnya, bank sentral akan meminjam dalam beberapa bulan ke depan. Pinjaman ini dijamin dengan rupiah, namun pada saatnya nanti akan dikembalikan.
EKO NOPIANSYAH