TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Kesehatan Hewan Departemen Pertanian Musny Suatmodjo membantah jika disebutkan bahwa tender pengadaan alat deteksi cepat (rapid test kit) flu burung dibatalkan.Dia menegaskan tender sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan prosesnya dikawal Inspektur Jenderal Departemen Pertanian. "Jadi tidak mungkin dibatalkan. Salah itu berita Tempo," ujarnya kepada koran ini di Jakarta kemarin.Musny menanggapi berita yang ditulis Koran Tempo pada Februari 21, yang menyebutkan Inspektur Jenderal Departemen Pertanian memberikan rekomendasi kepada Menteri Pertanian agar membatalkan tender pengadaan alat deteksi cepat (rapid test kit) flu burung. Sebab, diduga ada indikasi tender itu tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.Musny memastikan tender sudah berjalan. Dia juga mengaku telah memeriksa keberadaan alat pendeteksi itu berdasarkan laporan PT Bio Farma (Persero), pemenang tender rapid test kit, dan unit pelayanan teknis (UPT).Dari hasil pemeriksaan itu, kata dia, Bio Farma sudah mengirimkan alat pendeteksi ke enam UPT, yakni UPT Wates untuk wilayah Jawa, UPT Banjar Baru untuk wilayah Kalimantan, UPT Bali untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, UPT Medan untuk wilayah Sumatera, UPT Lampung, serta UPT Bukit Tinggi.Menurut Musny, alat pendeteksi juga sudah didistribusikan Bio Farma sesuai dengan jumlah yang ditentukan dalam kontrak. Kesesuaian jumlah itu pun, dia menambahkan, sudah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan. Namun, dia mengaku tidak tahu secara terperinci berapa jumlah alat deteksi cepat yang diterima masing-masing UPT.Direktur Pemasaran Bio Farma Sarimuddin Sulaeman menolak diwawancarai perihal pembatalan tender tersebut. Dia juga mengatakan tidak perlu memberikan konfirmasi berita tersebut. "Buat apa cross check," katanya saat dihubungi Tempo kemarin.Sebelumnya, dia mengatakan tidak tahu adanya rekomendasi yang meminta tender pengadaan alat pendeteksi cepat dibatalkan. Menurut dia, Bio Farma bahkan sudah menyelesaikan pengadaan rapid test kit tersebut sesuai dengan kontrak. Dia juga memastikan pengiriman alat tersebut ke berbagai daerah sudah dilaksanakan sesuai dengan kontrak. "Setahu saya, tidak ada masalah," kata dia (Tempo, Februari 21).Menjelang akhir Januari 2007, tersiar kabar alat pendeteksi cepat virus flu burung tidak dijumpai di sejumlah daerah. Padahal alat ini seharusnya sudah dipasok Bio Farma selaku pemenang tender tahun lalu.Beredar informasi pula Banten dan Jawa Barat belum menggunakan rapid test kit bermerek Rockeby milik Bio Farma. Pejabat Dinas Peternakan di Banten dan Jawa Barat mengaku belum menggunakan rapid test dari Bio Farma. Mereka masih dikirimi rapid test kit bermerek Anigen--milik PT Indofarma Tbk., pemenang tender 2005. Padahal, berdasarkan catatan koran ini, Rockeby seharusnya sudah sampai di seluruh provinsi paling lambat akhir tahun lalu. Sebab, Bio Farma telah ditetapkan menjadi pemenang tender alat itu pada 3 Oktober 2006. l Budi Saiful Haris