TEMPO.CO, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. atau PT Telkom telah memulihkan 7.658 site dari total 11.574 site Very Small Aperture Terminal (VSAT) ATM perbankan yang terkena imbas terganggunya Satelit Telkom 1. Artinya, sebanyak 66 persen layanan ATM perbankan telah berfungsi normal kembali.
"ATM yang sudah recover itu adalah 66 persen," ujar Direktur Utama PT Telkom Alex J Sinaga di Gedung Merah Putih Telkom, Jakarta Selatan, Selasa 5 September 2017.
Simak: Satelit Telkom-1 Diduga Telah Hancur
Total layanan yang sudah normal adalah 71 persen atau 10.654 dari total 15.019 site yang terganggu. Sebanyak 10.654 site yang sudah pulih tersebut terdiri dari 7.658 layanan ATM dan 2.996 non ATM.
Untuk layanan Non ATM, ada 3.445 yang terganggu imbas dari anomali Satelit Telkom 1. Seperti disebutkan sebelumnya, ada 2.996 site non ATM yang sudah kembali normal. Artinya 87 persen layanan non ATM sudah pulih.
Tidak semuanya pemulihan site tersebut menggunakan metode repointing satelit. Untuk mempercepat pemulihan, dari 10.654 site tersebut, 1.013 dipulihkan menggunakan jaringan fiber optic. Solusi ini diterapkan sementara hingga semua site pulih.
“Dari 10.654 site yang sudah normal tidak seluruhnya repointing. Ada temporary solution dengan menggunakan fiber optic atau mesin ke mesin. Itu jumlahnya 1.013. Dari 10.654 site ada 1013 site menggunakan fiber optic. Ini untuk mempercepat recovery,” kata Alex.
Tidak semuanya pemulihan site tersebut menggunakan metode repointing satelit. Untuk mempercepat pemulihan, dari 10.654 site, 1.013 dipulihkan menggunakan jaringan fiber optic. Solusi ini diterapkan sementara hingga semua site pulih.
“Dari 10.654 site yang sudah normal tidak seluruhnya repointing, ada temporary solution dengan menggunakan fiber optic atau mesin ke mesin. Itu jumlahnya 1.013. Dari 10.654 site ada 1013 site menggunakan fiber optic,” kata Alex.
Alex mengatakan, 1.013 site yang penggunaan fiber optic ini hanya sementara demi mempercepat pemulihan layanan yang terkena dampak terganggunya Satelit Telkom 1. Nantinya setelah semua layanan kembali normal, jaringan akan kembali menggunakan satelit pengganti Telkom 1.
“Bagi kami ini posisinya untuk mempercepat recovery. Sehingga bisa lebih cepat nanti tanggal 10 semua sudah operasi, pelan-pelan solusi temporary ini akan kami kembalikan ke repointing dalam segmennya, khususnya untuk yang diprovide oleh VSAT provider,” ujar lulusan Institut Teknologi Bandung tersebut.
Khusus untuk pelanggan non-ATM akan diberikan opsi untuk tetap menggunakan satelit atau menggunakan layanan pemulihan sementara ini. Sejak hari pertama Satelit Telkom 1 terganggu, Telkom diperkirakan telah memulihkan sekitar 1200 site per hari. “Kami cukup yakin semua bisa kami normalisasi layanan sampai dengan tanggal 10 september 2017,” ujar Alex.
ALFAN HILMI