TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Rachmat Gobel berencana menyelamatkan Nyonya Meneer. Perusahaan jamu asal Semarang itu sedang didera pailit.
Gobel menuturkan, penyelematan Nyonya Meneer dilakukan agar perusahaan bisa terus berkembang. "Ini kan heritage," ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa, 5 September 2017. Dia mengatakan, penyelamatan juga bisa memberikan semangat kepada para pelaku industri jamu nasional.
Simak: Pasca Dipailitkan, Masih Prospektifkah Nyonya Meneer?
Dia mengatakan pelepasan status pailit Nyonya Meneer sedang diusahakan agar rampung secepat mungkin. Namun mantan Menteri Perdagangan itu enggan menyebutkan targetnya.
Gobel juga enggan menjelaskan skema penyelematan Nyonya Meneer. Namun dia memastikan caranya bukan dengan mengakuisisi seluruh saham. "Kami lihat dulu, namanya business is business. Kami bukan akuisisi seratus persen," katanya.
Nyonya Meneer dinyatakan pailit berdasarkan putusan perkara permohonan pembatalan perdamaian antara perusahaan dan kreditur di Pengadilan Negeri Semarang pada Kamis, 3, Agustus 2017. Perusahaan tersebut gugat oleh Hendrianto Bambang Santoso, salah satu kreditur asal Sukoharjo, karena tidak menyelesaikan utang sesuai proposal perdamaian. Hendrianto hanya menerima Rp 118 juta dari total utang Rp 7,04 miliar.
Setelah dinyatakan pailit, Presiden Direktur Nyonya Meneer Charles Saerang bertemu dengan Gobel, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, pada Rabu malam, 9 Agustus 2017. Di sana, Saerang banyak bercerita tentang masalah yang menimpa perusahaannya.
Rachmat Gobel yang menyemangati kemudian sepakat menyelamatkan Nyonya Meneer. Dia berjanji mempertemukan tim keuangan dan legal kedua pihak dalam waktu dekat.
VINDRY FLORENTIN