TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Bandara Kertajati ditargetkan selesai pada akhir 2017. Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra mengatakan perkembangan pembangunan bandar udara yang akan menjadi ikon baru Jawa Barat itu sudah mencapai sekitar 52,7 persen.
“Progres 52,7 persen per 6 Agustus. Akhir tahun, targetnya 100 persen,” ujarnya di gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin, 15 Agustus 2017.
Terkait dengan kepemilikan aset, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan pemerintah akan menguasai 51 persen saham. Sisanya dimiliki para stakeholder.
Hingga saat ini, ada beberapa calon investor yang terlibat dalam proyek pembangunan Bandara Kertajati, yakni PT Angkasa Pura II (Persero), PT Danareksa (Persero), dan BPJS Kesehatan. Namun masih terbuka lebar bagi investor yang tertarik ikut serta dalam proyek ini.
“Dibuka 49 persen untuk selain pemprov. Pemprov minimal 51 persen agar BUMD tidak batal," kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan. Menurut Aher, sekitar Rp 1,7 triliun anggaran untuk proyek pembangunan Bandara Kertajati berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembebasan lahan 800 meter persegi, navigasi, dan landasan pacu (runway).
ALFAN HILMI