TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat terbatas hari ini, 3 Agustus 2017. IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran support di 5.800 hingga resisten di 5.850.
David mengatakan penguatan IHSG akan ditopang sentimen penguatan sejumlah harga komoditas. "Dari domestik, pemodal tengah menanti rilis pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2017," katanya seperti dilansir dari keterangan tertulisnya, Kamis. David memprediksi pertumbuhan ekonomi selama periode tersebut relatif sama dengan kuartal sebelumnya, yaitu di kisaran 5-5,1 persen secara tahunan.
Lihat: Garuda Online Travel Fair Obral Tiket Murah Mulai Nanti Malam
IHSG, pada perdagangan kemarin, bergerak bervariasi tapi berhasil rebound terbatas. IHSG tutup di 5.824,249 atau menguat 19,044 poin. David mengatakan penguatan terutama ditopang aksi beli lanjutan atas saham telekomunikasi, saham batu bara, dan rebound sejumlah saham sektor konsumsi. Perdagangan saham kemarin masih diwarnai aksi jual pemodal asing yang mencatatkan penjualan bersih Rp 210 miliar.
Baca: Crane Pembangunan LRT di Palembang Roboh, Kemenhub Minta Maaf
Sedangkan bursa Wall Street tadi malam tutup bervariasi. Indeks DJIA untuk pertama kalinya menembus level 22 ribu, yakni tutup di 22.016,24 atau menguat 0,24 persen. Penguatan tersebut ditopang saham Apple. Pasar merespons positif pencapaian pendapatan dan laba Apple pada kuartal kedua 2017 yang tumbuh di atas perkiraan. Indeks S&P menguat tipis 0,05 persen di 2.477,37, sedangkan indeks Nasdaq flat di 6.362,65.
Harga minyak mentah tadi malam di Amerika kembali menguat 0,92 persen di US$ 49,61 per barel. Sedangkan harga nikel di London Metal Exchange naik 1 persen di US$ 10342/MT. Harga nikel sebulan terakhir kembali bergerak bullish.
VINDRY FLORENTIN