TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengevaluasi kemacetan yang masih terjadi di jalur mudik selatan Nagreg pada musim Lebaran 2017.
Karena itu dalam jangka waktu 10 bulan ke depan Menteri Basuki bakal memaksimalkan jalur angkutan mudik di wilayah itu. Yakni memaksimalkan Lingkar Jatigede dengan membuat jalur alternatif lintas selatan Nagreg yang bisa digarap mulai tahun depan, yakni pembangun Jalan Alternatif Ciawi-Cikijing-Lingkar Jatigede-Cilacap.
Baca juga: Evaluasi Mudik Lebaran: Menteri PUPR Akan Benahi Jalan Tol
“Nagreg itu juga kami bikin underpass, itu untuk mengatasi kemacetan, kami akan bikin alternatif, Lingkar Jatigede akan kami maksimalkan, akan kami renovasi sambil menjadikannya jalur alternatif di Nagreg. Di Semarang, Demak kami sudah punya jalurnya. Kami akan bikin untuk mengatasi rob. Jadi sambil kami merelokasi Jalan Lingkar Jatigede tapi juga mengatasi banjir di lingkar Nagreg,” tutur Basuki Hadimuljono di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juli 2017.
Ia mengatakan, pada Agustus tahun ini jalur alternatif itu akan mulai dibangun konstruksinya. Pembebasan lahannya sendiri tinggal 1 kilometer lagi. “Yang Cikijing sudah diproses pemrakarsanya. Jadi, pengadaan, investornya sudah diproses, itu jangka panjang. Kami inginnya mudik tahun depan ini selesai,” kata Basuki.
Simak pula: Menteri Pekerjaan Umum Yakin Jalur Mudik Semarang Bebas Rob
Kepala Badan Pengelola Jalan Tol Heri Trisaputra Zuna berharap proses untuk pengadaan jalan alternatif itu bisa dimulai dalam dua bulan ini, dengan pihak pemrakarsa PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan UIM dari Malaysia. Hal tersebut belum menemui kesepakatan, karena pengembang tersebut masih meminta porsi yang lebih kecil dari usulan Menteri Basuki. “Usulannya, Pak Menteri arahannya sampai Cilacap, 180 kilometer kalau enggak salah. Tapi mereka masih minta lebih kecil. Ini kami sampaikan kembali supaya mereka bisa memasukkan,” ucap Heri.
DESTRIANITA