TEMPO.CO, Makassar - Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas 1 Makassar mulai melakukan pemeriksaan terhadap sopir-sopir angkutan mudik yang berada di Terminal Malengkeri dan Terminal Daya pada Senin 19 Juni 2017. Hal itu demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan saat sopir membawa penumpang mudik.
"Jadi kegiatan ini untuk sistem kewaspadaan dini arus mudik lebaran," kata Eni Setiawaty petugas Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas 1 Makassar, di Terminal Malengkeri Makassar, Senin 19 Juni 2017.
Simak: Menteri Perhubungan Cek Kelayakan Angkutan Lebaran di Daerah
Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan guna mencegah faktor resiko penyakit yang dialami sopir, seperti diare, keracunan makanan, alkohol, kolestrol dan tekanan darah tinggi. "Kita juga lakukan pengambilan sampel udara dan makanan untuk menilai kualitasnya. Karena faktor resiko banyak untuk sopir," ucap Eni.
Sehingga kata Eni, penyakit yang kronis seperti gula harus dikelola sampai normal, dengan intens melakukan pemeriksaan diri secara berkala kemudian diberikan pengobatan. "Secara langsung memang tak ketahuan, tapi kalau tak terkontrol maka pasti akan diketahui."
"Ini kegiatan awal yang melibatkan lintas sektor untuk arus mudik lebaran," tambahnya. Sedangkan untuk sampel makanan, pengukur polusi udara dan alat debu yang telah diambil kini dibawa ke labolatorium, selanjutnya diperiksa oleh dinas kesehatan.
Terpisah, salah satu sopir Daniel 51 tahun mengakui yang diperiksa oeh tim gabungan yakni gula, air kencing, tekanan darah dan kolestrol. Dan hasil pemeriksaan dirinya mengalami kolestrol yang cukup tinggi. "Kolestrol saya tinggi mencapai 159, jadi satu atau dua hari saya mau berobat dulu ke Puskesmas. Yang penting tahu dulu jadi bisa diantisipasi."kata sopir rute Makassar-Bulukmba ini.
DIDIT HARIYADI