TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan realisasi investasi di sektor ESDM pada 2016 menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal, hanya mencapai Rp 95,7 triliun. Padahal, menurut Jonan, komitmen investasi di sektor ESDM tahun lalu mencapai Rp 503 triliun.
Baca: Produksi Minyak Terancam Turun pada 2019
"Kalau realisasinya kurang dari Rp 100 triliun, berarti hanya 20 persen. Masih 80 persen lagi. Ini masih sisa banyak," kata Jonan di kantor BKPM, Jakarta Selatan, Senin, 30 Januari 2017.
Karena itu, Jonan meminta BKPM untuk lebih proaktif mendorong percepatan perizinan di sektor ESDM setelah prosesnya selesai di BKPM agar komitmen investasi terealisasi. "Karena komitmennya sudah ada. Daripada kejar komitmen tapi realisasinya pelan. Ada banyak perizinan di luar kami," ujarnya.
Baca: PT Pembangunan Perumahan Raup Kontrak Baru Rp 4,3 Triliun
Hari ini, BKPM meluncurkan Layanan Cepat Perizinan 3 Jam terkait dengan infrastruktur di sektor ESDM. Layanan yang disebut layanan ESDM3J tersebut meliputi sembilan izin usaha sementara di bidang kelistrikan dan juga migas. Layanan itu dapat mendukung pencapaian target realisasi investasi tahun ini.
Thomas menargetkan, kontribusi sektor ESDM terhadap total investasi nasional dapat mencapai 20-50 persen pada 2017-2018. Tahun ini, menurut dia, realisasi investasi ditargetkan mencapai Rp 678,8 triliun yang meliputi semua sektor termasuk sektor ESDM, tapi tidak termasuk proyek-proyek investasi di hulu.
Jonan menambahkan, layanan tersebut juga dapat mendukung pencapaian target investasi sektor ESDM yang dipatok oleh kementeriannya, yakni US$ 43 miliar atau Rp 568 triliun tahun ini. Pada 2016, realisasi investasi di sektor ESDM mencapai US$ 26,76 miliar atau Rp 347,85 triliun.
ANGELINA ANJAR SAWITRI