TEMPO.CO, Jakarta – Korporasi konstruksi milik negara, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., mengantongi kontrak baru Rp 61 triliun sampai Oktober 2016 atau meningkat sekitar 146 persen dari Rp 24,7 triliun pada Oktober 2015.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq mengatakan pihaknya yakin dapat menambah perolehan kontrak baru sampai akhir 2016 menjadi Rp 76 triliun. Sebelumnya, perusahaan menargetkan kontrak baru Rp 66 triliun, kemudian direvisi menjadi Rp 70 triliun.
Choliq mengatakan kontrak baru yang diperoleh perusahaan tersebut sebagian besar berasal dari proyek jalan tol. “Kita menggarap 1.156 kilometer jalan tol,” katanya ketika dihubungi, Senin, 21 November 2016.
Waskita Karya menggarap pekerjaan konstruksi jalan tol yang dimiliki oleh perusahaan lain serta jalan tol yang dimiliki oleh anak usahanya, yaitu PT Waskita Toll Road dan PT Waskita Transjawa Toll Road.
Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh Waskita Karya, antara lain, adalah PT Pejagan Pemalang Toll Road, PT Cimanggis Cibitung Tollways, PT Transjawa Paspro Jalan Tol, PT Trans Jabar Toll, PT Semesta Marga Raya, PT Pemalang Batang Toll Road, dan PT Sriwijaya Markmore Persada.
Selain itu, PT Solo Ngawi Jaya, PT Waskita Bumi Wira, PT Cinere Serpong Jaya, PT Ngawi Kertosono Jaya, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, PT Jasamarga Semarang Batang, PT Citra Waspphutowa, dan PT Jasa Marga Kualanamu Tol.